Oleh: Syaikh Hamud bin Uqlaa asy-Syu’aibiy
Segala puji bagi Allah sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi dan Rasul termulia yaitu Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan kepada keluarganya beserta para sahabatnya amma ba’ad:
Allah -subhaanahu wa ta’ala- berfirman:
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ
“Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yg bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir” (al-Fath: 29)
Allah berfirman -menjelaskan sifat-sifat orang mukmin- :
اَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۖ يُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لَاۤىِٕمٍ ۗ
“yang bersifat keras terhadap orang-orang kafir yang berjihád di jalan Allah dan tidak takut terhadap celaan orang yang suka mencela” (al-Maidah: 54)
Allah berfiman -menjelaskan tentang cara memerangi orang-orang kafir- : “Dan tangkaplah mereka, kepunglah mereka, dan intailah mereka di tempat-tempat pengintaian” (at-Taubah: 5)
Allah berfirman:
وَلَا يَطَـُٔوْنَ مَوْطِئًا يَّغِيْظُ الْكُفَّارَ وَلَا يَنَالُوْنَ مِنْ عَدُوٍّ نَّيْلًا اِلَّا كُتِبَ لَهُمْ بِهٖ عَمَلٌ صَالِحٌۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ
“Dan tidaklah (kalian) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal soleh” (at-Taubah: 120)
Sesungguhnya di setiap zaman terdapat senjata yang cocok digunakan umat Islam untuk melawan musuh-musuhnya.
Sungguh umat Islam telah menggunakan segala bentuk senjata jihãd untuk melawan musuh-musuhnya dengan tujuan inti mencederai mereka, mengalahkan mereka, dan melemahkan mereka.
Imam asy-Syaukaniy berkata: “Sungguh Allah telah memerintahkan umat Islam untuk membúnùh semua orang musyrik dengan cara apapun yang dapat ditempuh dan tidak ada satupun pengecualian metode membûnûh mereka” (lihat as-Sail al-Jarroor jld. 4 hlm. 534)
Ucapan Imam asy-Syaukaniy di atas sangat tepat dan sesuai dengan keumuman firman Allah: “Dan tangkaplah mereka, kepunglah mereka, dan intailah mereka di tempat-tempat pengintaian”
Salah satu strategi jihâd yang digunakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam memerángi orang kafir demi melemahkan mereka adalah al-Hishoor al-Iqtishoodiy atau dikenal di zaman kita sekarang dengan sebutan pemboikotan secara ekonomi.
Adapun contoh-contoh pemboikotan yang dilakukan Nabi kita shallallahu alaihi wa sallam sangatlah banyak diantaranya:
1. Pergerakan jihãd pertama, yaitu ketika pasukan khusus bentukan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang dipimpin langsung oleh Beliau Shallallahu alaihi wa sallam yaitu perang Badr.
Salah satu tujuan dari peperangan Badr adalah memutus rantai perekonomian kota Mekkah dengan cara merusak jalur perdagangan Mekkah dan Syam.
Strategi ini termasuk cara yang sangat mematikan untuk melemahkan perekonomian kota Mekkah yang menjadi pusat musuh Islam pertama.
2. Kisah pengepungan kaum Yahudi Bani An-Nadhiir dan kisah ini disebutkan Imam Muslim di kitab hadisnya:
“Maka tatkala mereka melanggar ikatan janji perdamaian, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengepung mereka, menebang pohon-pohon kurma mereka lalu membákarnya, sampai mereka mengutus utusan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan menyatakan kekalahan mereka serta berjanji akan keluar dari kota Madinah.
Dengan cara pengepungan dan pemboikotan secara ekonomi ini mereka dapat dikalahkan, lalu turunlah firman Allah:
“Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas akarnya, maka (semua itu) adalah dengan izin Allah; dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik.” (Al-Ĥashr: 5)
Metode pengepungan, pemboikotan dan pemutusan rantai ekonomi mereka dengan cara menebang kurma-kurma mereka, menghancurkan sawah-sawah mereka, termasuk senjata paling ampuh untuk melemahkan mereka dan mengusir mereka dari kota Madinah.
3. Kisah pengepungan kota Thoif setelah Fathul Makkah dan kisah ini disebutkan di dalam kitab Sohih Bukhori bab al-Maghooziy dan juga Imam Muslim di bab jihâd, dan Ibnu Qoyyim menceritakan kisah tersebut juga dengan perincian di dalam kitabnya Zaad al-Ma’aad, begitu pula disebutkan Ibnu As-Sa’ad di dalam kitabnya ath-Thobaqoot jld. 2 hlm. 158,:
“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mengepung penduduk Thoif, dan beliau memerintahkan supaya menebang pohon-pohon anggur Bani Tsaqif lalu membâkarnya, lantas para mújâhidin langsung melaksanakannya”.
Ibnu Qoyyim menjelaskan faidah dari metode tersebut: “Hal ini adalah dalil bolehnya menebang pohon-pohon orang-orang kafir jika hal tersebut dapat melemahkan mereka, dan membuat mereka marah”
4. Kisah pemboikotan secara ekonomi yang dilakukan Tsumaamah bin Atsaal al-Hanafiy rodhiyaAllah ‘anhu.
Kisah ini disebutkan Ibnu Ishak di dalam kitab sirohnya, dan juga Ibnu Qoyyim di kitab Zaad al-Ma’aad, Imam Bukhori di bab Maghooziy, dan Imam Muslim di bab jihâd.
Kisah ini terjadi sebelum Fathul Makkah, ketika dia baru masuk Islam lalu berangkat menuju kota Mekkah untuk menunaikan ibadah Umroh.
Lantas setelah beliau selesai dari ibadah umroh, beliau mengumumkan pemboikotannya terhadap org-org kafir Quroisy, seraya berkata: “Tidak! demi Allah tidak akan datang sebijipun gandum dari desa al-Yamaamah kepada kalian wahai Quroisy sampai Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam mengijinkannya.” (di kala itu Al-Yamaamah adalah desa yang berada digenggaman kekuasaan Mekkah)
Kemudian beliau bergerak pergi menuju al-Yamaamah, dan melarang penduduknya untuk tidak menyalurkan apapun makanan ke kota Mekkah, sampai mereka (penduduk Makkah) kewalahan dan menyerah.
Hal ini disetujui Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam (taqrir), dan kisah ini termasuk bentuk keutamaannya Tsumaamah bin Atsaal.
Semua kejadian yang telah kita sebutkan di atas adalah bukti dasar dari Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam atas hukum metode jihâd (pemboikotan) yang telah beliau perundangkan dalam syariat Islam.
Pada hari ini metode tersebut adalah salah satu metode jihád yang sangat mampu ditempuh oleh semua umat Islam untuk melawan orang-orang kafir, dan ingat firman Allah: “Maka bertakwalah kalian semua semampu yang kalian bisa”
Metode ini adalah metode jihâd umat yang sangat bermanfaat dan in sya Allah mengadung hasil yang bagus, di saat umat Islam banyak yang dalam kondisi tidak memerángi orang-orang kafir dengan senjata, maka metode inilah yang paling bermanfaat untuk memusuhi mereka.
Maka dari itu kita memotivasi setiap muslim untuk jihâd melawan Amerika, orang-orang Inggris, dan Yahudi dengan menggunakan senjata pemutusan rantai ekonomi (pemboikotan) yang dapat melemahkan ekonomi mereka.
Jika umat Islam tidak dapat berjihäd dengan senjata maka jangan sampai juga umat Islam meninggalkan cara ini, hal ini demi melemahkan mereka dengan cara memboikot setiap produk-produk mereka, dan pabrik-pabrik mereka.
Allah berfirman: “Perángilah orang-orang musyrik dengan harta kalian, tangan-tangan kalian, dan lisan-lisan kalian” (HR. Ahmad dan Abu Daud dari Hadis Anas bin Malik)
Begitu pula saya memotivasi semua saudara-saudaraku muslim agar selalu bersabar di dalam jihãd, dan selalu ingat firman Allah: (Q.S. Ali `Imrān : 200)- “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”
Dan janganlah kita bosan atau bermalasan, karena kemenangan itu dapat diraih melalui kesabaran, dan semangatlah dalam memboikot setiap produk-produk Amerika, Inggris, Yahudi dll secara kuat dan maksimal!
Ingat firman Allah: “dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan” dan ingat hadis Rasulullah shalallahu alaihi wasallam:
(Orang-orang mukmin dárah mereka adalah sama, akan dijaga dari perlindungan mereka walau dari kalangan rendah mereka. Mereka adalah sebagai tangan atas selain mereka.) (HR. Ahmad: 913)
Ya Allah laknatlah Amerika, orang-orang Inggris, Yahudi, dan semua penolong mereka dan juga setiap orang yang mendukung mereka!
Sholawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad saw, dan juga kepada keluarganya dan sahabat-sahabatnya.
Diucapkan Syaikh Hamud -rohimahullah pada : 28/11/1421 Hijriyah
Alih bahasa : Abu Musa al-Mizziy
(Dengan sedikit pengurangan beberapa kalimat tidak diterjemahkan)
Judul asli :
بيان في الحث على المقاطعة الاقتصادية ضد أعداء المسلمين