Apa dan Bagaimana Meraih Sukses Jalur Langit?

Menurut Islam, sukses bukan hanya sebatas pencapaian materi atau kekayaan semata. Sukses memiliki dimensi spiritual, moral, sosial, dan ekonomi yang seimbang. Beberapa aspek sukses menurut Islam seperti kedekatan dengan Allah. Sukses dalam Islam berarti mendekatkan diri kepada Allah, taat pada-Nya, dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan.

Apa maksud sukses jalur langit?

Bagi anda pengguna platform media sosial mungkin tidak asing lagi dengan istilah Sukses Jalur Langit. Hal ini dikarenakan banyak netizen menjadikan istilah ini sebagai caption dalam unggahannya dalam keberhasilan. 
Sejatinya istilah ini hal baru dalam literatur keislaman karena tidak kita temukan istilah yang sama persis dengan ini di masa lampau. Secara singkat istilah Sukses Jalur Langit adalah cara meraih keberhasilan dengan menjadikan Allah sebagai tumpuan. Artinya menyerahkan kesuksesannya kepada Allah dengan melakukan amalan-amalan tertentu yang diyakini bisa mengetuk pintu langit. Sehingga mudah meraih kesuksesan. Lantas usaha apa yang bisa meraih sukses jalur langit? 
Menurut Islam, langkah-langkah untuk mencapai kesuksesan dapat diarahkan dengan prinsip-prinsip berikut:

1. Taubat dan Iman yang Kokoh:

Langkah pertama adalah bertaubat atas dosa-dosa masa lalu dan menguatkan iman kepada Allah SWT. Dengan memiliki iman yang kokoh, seseorang mendapatkan kekuatan dan panduan dalam menghadapi setiap ujian dan tantangan hidup.
Taubat adalah bentuk pengakuan dan penyesalan atas kesalahan yang telah dilakukan. Meskipun taubat dapat membantu seseorang untuk memperbaiki diri, kesuksesan ditentukan oleh berbagai faktor termasuk usaha, kerja keras, doa, dan keberuntungan. Taubat sendiri tidak menjadi jaminan kesuksesan duniawi, tetapi dapat menjadi langkah pertama menuju perubahan positif dalam hidup seseorang.

2. Beribadah dengan Konsisten

Menjaga konsistensi dalam menjalankan ibadah seperti shalat, puasa, membaca Al-Quran, dan lainnya. Ibadah membantu memperkuat hubungan dengan Allah dan membimbing pada jalan yang benar.
Ibadah bukanlah satu-satunya faktor untuk mencapai kesuksesan. Meskipun ibadah dapat memberikan panduan moral dan spiritual, kesuksesan juga melibatkan usaha, keahlian, kesempatan, dan faktor lainnya. Ibadah dapat memberikan dukungan dan ketenangan dalam menghadapi tantangan hidup, sehingga bisa lebih fokus pada satu tujuan dan pekerjaan tertentu.

3. Berserah diri dan Tawakal

Setelah berusaha dengan sungguh-sungguh, seseorang harus meletakkan tawakal atau kepercayaan penuh kepada Allah. Berusaha sebaik mungkin, tapi akhirnya, hasilnya berada di tangan-Nya.
Tawakal adalah mempercayakan hasil usaha kepada Allah. Meskipun tawakal penting dalam menghadapi kehidupan, kesuksesan juga memerlukan usaha, kerja keras, doa dan ketekunan dari seseorang. Tawakal membantu mengatasi kecemasan dan menjaga pikiran positif, tetapi tidak dapat menjadi satu-satunya faktor yang menjamin kesuksesan.

4. Berbuat Baik kepada Sesama

Islam menekankan pentingnya berbuat baik kepada sesama, membantu orang lain dalam kesulitan, berbagi dengan mereka yang membutuhkan, dan menciptakan lingkungan sosial yang penuh kasih sayang.
Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Seorang Muslim lebih diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain, bukan hanya mencari manfaat dari orang atau memanfaatkan orang lain. Ini adalah bagian dari implementasi konsep Islam yang penuh cinta, yaitu memberi.
Selain itu, manfaat kita memberikan manfaatkan kepada orang lain, semuanya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Sebagaimana firman Allah:
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ…
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri …” (QS al-Isrâ/ 17: 7), dan sabda Rasulullah saw:
… وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ
“… dan barangsiapa (yang bersedia) membantu keperluan saudaranya, maka Allah (akan senantiasa) membantu keperluannya.” (Hadits Riwayat Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, juz III, hal. 168, hadits no. 2442 dan Muslim, Shahîh Muslim, juz VIII, hal. 18, hadits no. 6743 dari Abdullah bin Umar r.a)

5. Menjauhi Dosa dan Maksiat: 

Meninggalkan perilaku dosa dan maksiat yang bertentangan dengan ajaran agama. Menjauhi hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Perbuatan Dosa dapat menjadi penghalang rezeki walaupun seseorang telah berusaha sebaik mungkin. Oleh karena itu, hindari dosa dalam pekerjaan dan di luar pekerjaan seperti korupsi, menipu, mencuri, berzina, minum khamar, judi, dan lain sebagainya. Dengan begitu anda memiliki kedekatan kepada Allah dengan menjauhi larangan-Nya. Rasulullah bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya seorang hamba akan terhalang dari rezekinya disebabkan dosa-dosa yang diperbuatnya,” (HR Ahmad).
6. Memperbaiki Niat: Memastikan setiap tindakan dan usaha dilakukan dengan niat yang tulus, semata-mata karena Allah SWT.
7. Belajar dan Meningkatkan Diri: Selalu berusaha belajar dan meningkatkan diri, baik dalam aspek keilmuan, keterampilan, maupun karakter.
8. Bertawakal dalam Menghadapi Ujian: Setiap ujian dan cobaan adalah bagian dari hidup. Dengan tawakal dan kesabaran, seseorang dapat menghadapi ujian tersebut dengan tenang dan yakin bahwa Allah selalu mengatur yang terbaik.
9. Mengendalikan Hati dan Nafsu: Mengendalikan hawa nafsu dan emosi, serta senantiasa menjaga hati agar selalu bersih dan terjaga.
10. Doa dan Permohonan: Selalu berdoa kepada Allah untuk memberikan petunjuk, kekuatan, dan kemudahan dalam mencapai kesuksesan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, seseorang diharapkan dapat mencapai kesuksesan sejati yang berkah di dunia dan akhirat.

Leave a Comment