Fatwapedia.com – Permainan sepakbola menjadi salah satu olahraga dengan jumlah penggemar cukup tinggi di berbagai negara. Mulai dari penggemar level biasa hingga sampai pada level luar biasa. Bagaimana sikap yang benar bagi seorang muslim menghadapi fenomena ini? Simak nasehat Syaikh Abdul Aziz bin Baz berikut ini:
فالواجب أن يكونوا إخوةً، هكذا أوجب الله عليهم، سواء نجح هذا أو رسب هذا، سواء فاز فريقُ فلانٍ، أو فريق فلانٍ، فهم إخوة مطلقًا، الفائز والذي لم يفز، الواجب ألا يكون بينهم إلا الكلام الطيب، والمُخاطبة بالتي هي أحسن، وعلاج الموضوعات المُشكلة بالحكمة والأسلوب الحسن، لا بالسب والشَّحناء والتَّهاتر والكلام البذيء.
“Wajib bagi mereka untuk saling bersaudara. Inilah yang Allah ﷻ wajibkan atas mereka. Baik klub mereka menang, ataupun kalah, wajib tetap saling bersaudara. Baik yang menang adalah klub si Fulan, atau klub si Alan, wajib tetap saling bersaudara. Karena mereka adalah saudara (se-Muslim) secara mutlak. Wajib bagi mereka untuk tidak berkata-kata kecuali yang baik, dan saling berbincang dengan perkataan yang baik. Dan mencari solusi untuk menyelesaikan kasus-kasus yang ada dengan metode yang hikmah, bukan dengan saling mencela, saling bermusuhan dan saling mencaci dengan kata-kata kotor”.
ولا ينبغي أيضًا أن يفعلوا ما يقع في الأسواق الآن من المباريات والصياح وإيذاء الناس في الطُّرقات، هذا نوعٌ من الجنون، ونوعٌ من السَّفه الذي لا يرضاه عاقلٌ.
“Dan tidak layak juga melakukan perbuatan seperti yang dilakukan orang-orang di pasar sekarang ini, yaitu saling beradu, berteriak-teriak, dan mengganggu orang lain di jalanan, ini adalah bentuk kegilaan dan kebodohan yang tidak mungkin disetujui oleh orang yang berakal”.
والأمر سهلٌ: نجحتَ أو ما نجحتَ! قتلت أعداء الله؟! قتلت نخ انه الروس حتى تنجح؟! ماذا فعلت؟ أدخلتَ هذا بهذا؟! ما قيمة هذا النجاح؟!
“Dan masalah menang-kalah klub olahraga ini adalah masalah sepele. Jika klub Anda menang atau kalah apakah musuh-musuh Allah ﷻ menjadi binasa? Tentara Rusia kalah jika klub Anda menang? Apa yang terjadi jika klub Anda menang? Apa untungnya jika klub Anda menang?”
الواجب أن يكونوا عقلاء في سياراتهم، وفي كلماتهم، وفي جميع أساليبهم، لا المغلوب، ولا الغالب، أما المغلوب ….. عليه، والغالب ماذا فعل؟! ماذا حصل؟! أخرج اليهود من فلسطين؟! نصر الأفغانيين وقضى على الروس؟! ماذا فعل؟!
كلها أشياء لا قيمةَ لها، ولكن نسأل الله لنا ولهم الهداية، نسأل الله أن يُعطيهم العقول الطيبة، والرأي الطيب السديد، والهداية التامَّة.
“Wajib bagi mereka menjadi orang yang berakal ketika berada di mobil, ketika berkata-kata, dan dalam semua tingkah laku mereka. Baik ketika menang atau ketika kalah. Jika klubnya menang, memangnya apa untungnya? Apa yang terjadi setelah itu? Apakah Yahudi keluar dari Palestina? Muslim Afghanistan terbantu dalam mengalahkan Rusia? Apa yang terjadi?”
Maka semua ini perkara yang tidak ada nilainya. Namun kita memohon kepada Allah ﷻ agar memberikan hidayah kepada kita dan kepada mereka.
Kita memohon kepada Allah ﷻ agar memberikan kepada kita dan mereka akal yang baik, cara berpikir yang baik serta hidayah yang sempurna.
Maka masalah sepele yang tidak bernilai jangan terlalu menghabiskan waktu Anda, dan jangan menjadikannya sumber perdebatan dan permusuhan.
Oleh: Ustadz Yulian Purnama, S.Kom. حفظه الله تعالى.