Fatwapedia.com – Benarkah surga dan neraka saat ini sudah berpenghuni? Inilah pertanyaan yang mungkin juga ada di dalam benak kita semua.
Surga adalah tempat yang disediakan Allah bagi hamba-hamba yang dicintai dan taat kepada-Nya. Di dalamnya penuh dengan kesenangan dan kenikmatan tanpa ada yang dapat mengurangi dan mengusik kesuciaannya. Kenikmatan Surga bersifat kekal. Belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam pikiran seorang pun manusia.
Neraka adalah tempat tinggal yang disediakan Allah untuk orang-orang yang tidak beriman kepada-Nya, yaitu mereka yang menentang aturan-aturan-Nya, dan tidak mempercayai para rasul-Nya. Di dalamnya terdapat siksaan yang paling hina sebagai hukuman bagi musuh-musuh-Nya.
Surga dan neraka telah diciptakan oleh Allah Ta’ala. Keberadaan keduanya tidak akan pernah berakhir. Allah Ta’ala menciptakan surga dan neraka sebelum menciptakan yang lain, sekaligus menciptakan penduduk di dalamnya. Demikianlah yang dikatakan oleh Imam Ath-Thahawi dalam kitabnya yang berjudul Al ‘Aqidah At Thahawiyah.
Ibnu Abdil Izz Al Hanafi memberi komentar keterangan di atas, ia mengatakan ‘mengenai pernyataannya bahwa Allah Ta’ala telah menciptakan Surga dan Neraka, Ahlussunnah sependapat bahwa Surga dan Neraka memang telah diciptakan dan sudah ada sekarang.’
Al Qur’an telah mengabadikan keberadaan Surga di beberapa surat. Di antaranya Surat Ali Imran ayat 133:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Ali Imran: 133)
Surat An Najm ayat 13-15:
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha, di dekatnya ada Surga tempat tinggal.” (QS. An Najm: 13-15)
Imam Muslim meriwayatkan dari ‘Aisyah ra, telah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah Saw. Aisyah memberi kabar bahwa Rasulullah Saw bersabda:
”Ketika Aku berdiri di sini aku melihat semua yang dijanjikan kepadamu. Aku bahkan melihatku sendiri memetik beberapa buah di Surga, ketika engkau melihat aku melangkah ke depan. Dan aku melihat api neraka, beberapa bagiannya memakan bagian-bagian yang lain, ketika engkau melihat aku melangkah ke belakang.” (HR Muslim)
Imam al Bukhari menyediakan bab khusus dalam Shahih-nya mengenai hadits-hadits yang menggambarkan tentang Surga dan tentang telah diciptakannya Surga. Beliau mengutip banyak hadits yang menunjukkan bahwa Surga telah diciptakan. Di antaranya adalah hadits yang menyatakan bahwa pada saat mayit dimasukkan ke dalam kubur, Allah Ta’ala memperlihatkan kepada mayit itu tempatnya di Surga atau di Neraka. Ada lagi hadits bahwa Nabi Saw melihat tempat Umar bin Khaththab di Surga.
Seputar Penghuni Surga Dan Neraka
Sebagaimana yang kita telah ketahui bersama bahwa Surga dan Neraka telah diciptakan, lalu siapa penghuninya saat ini?
Rasulullah Saw banyak menceritakan tentang para penghuni Surga atau Neraka, baik ketika melaksanakan Mi’raj maupun ketika bermimpi atau dari mimpi para sahabat yang dibenarkannya.
Imam al Bukhari meriwayatkan dari Asma’ bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Surga berada begitu dekat denganku sehingga jika aku mau, aku dapat memetik beberapa buahnya. Neraka juga didekatkan sekali kepadaku sehingga aku berkata, ‘Ya Allah, bahkan aku masih bersama mereka, aku melihat seorang dari mereka sedang dicakar oleh seekor kucing, dan aku bertanya mengapa ini (terjadi)?’ Mereka mengatakan kepadaku, ia menyekap kucing tersebut sampai mati kelaparan, ia tidak memberinya makan, atau melepaskannya supaya kucing tersebut dapat memakan tikus-tikus yang berkeliaraan di muka bumi.” (HR Al Bukhari)
Dalam hadits yang lain ditambahkan:
“Aku juga melihat Abu Thumamah, Umar bin Malik yang sedang ditarik batang tenggorokannya di dalam Neraka.”
Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw melihat Amir bin Amir Al Khuja’i dikeluarkan isi perutnya di dalam Neraka.
Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Saw telah bersabda dalam khutbahnya ketika gernaha matahari:
“Aku melihat neraka, dan aku melihat sebagian isinya adalah wanita.” (HR Al Bukhari dan Muslim)
Mengenai Surga, Rasulullah Saw menceritakan dalam hadits yang telah diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dari Usamah bin Zaid:
“Aku berdiri di depan pintu Surga dan melihat bahwa sebagian besar dari orang-orang yang masuk Surga adalah orang-orang miskin dan papa, sedangkan yang kaya tertahan, sementara penduduk Neraka diperintahkan untuk dibawa ke dalam Neraka.” (HR Al Bukhari)
Imam Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad yang hasan dari Abu Hurairah bahwa Nabi Saw bersabda:
“Telah diperlihatkan kepadaku tiga orang pertama yang akan masuk Surga: seorang mati syahid, seorang yang beramal shalih, dan seorang budak yang menyembah Allah dengan penuh keyakinan dan pengabdian serta tulus dan setia kepada tuannya.” (HR Tirmidzi)
Rasulullah Saw juga menyebut bahwa beliau melihat beberapa sahabat di dalam Surga, di antaranya sahabat Ja’far bin Abdil Muthalib, Hamzah bin Abdul Muthalib, Zaid bin Haritsah, Zaid bin Amir bin Nufail, Haritsah bin An Nu’man, dan Bilal bin Rabah.
Orang-orang yang Masuk Surga Sebelum Hari Kiamat
Ada beberapa orang atau golongan yang masuk Surga sbelum datangnya hari Kiamat, yaitu:
1. Nabi Adam As
Manusia pertama yang masuk Surga adalah bapak umat manusia, Adam as dalilnya QS. Albaqarah: 35, tetapi Adam melanggar perintah Allah Ta’ala dengan memakan buah dari pohon yang telah dilarang, lalu Allah mengirim Adam dari Surga ke dunia yang penuh penderitaan dan kekurangan. Tentang masalah Surga yang ditempati Nabi Adam ini ada perbedaan pendapat di kalangan ulama; apakah Surga itu sama dengan Surga yang menjadi tempat hamba-hamba Allah yang shaleh setelah hari Kiamat atau berbeda. Insya Allah pada bagian lain di blog ini akan dibahas tentang hal itu.
2. Nabi Muhammad Saw
Imam Muslim meriwayatkan dari ‘Aisyah, telah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah Saw. ‘Aisyah memberi kabar bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Ketika aku berdiri di sini aku melihat semua yang dijanjikan kepadamu. Aku bahkan melihatku sendiri memetik beberapa buah di Surga, ketika engkau melihat aku melangkah ke depan. Dan aku melihat api Neraka, beberapa bagiannya mamakan bagian-bagian yang lain, ketika engkau melihat aku melangkah kebelakang.” (HR Muslim)
3. Para Syuhada
Di antara orang yang akan masuk Surga sebelum hari Kiamat adalah para syuhada fi sabilillah. Imam Muslim meriwayatkan bahwa Masruk bertanya kepada Abdullah bin Mas’ud tentang ayat 169 dari Surat Ali Imran, Ia berkata kami juga menanyakan hal itu, dan Nabi Saw:
“Arwah mereka berada dalam perut burung burung berwarna hijau dan mereka mempunyai cahaya yang datang dari Arsy. Mereka berkeliaraan di Surga ke mana saja mereka inginkan, kemudian mereka mencari perlindungan di bawah cahaya itu. Rabb mereka akan datang secara tiba tiba kepada mereka lalu bertanya, “Apakah kalian menginginkan sesuatu?” Mereka menjawab, “Apalagi yang kami inginkan, sementara kami dapat pergi ke mana saja yang kami inginkan di Surga’, Allah Ta’ala akan datang dan menanyakan hal tersebut tiga kali. Ketika mereka sadar bahwa mereka tidak diijinkan menjawab tidak, lalu mereka berkata, “Ya Rabb, bisakah kami dikembalikan lagi ke tubuh tubuh kami dan dibunuh sekali lagi di jalanmu?” Ketika Allah Ta’ala mengetahui bahwa mereka tidak mempunyai keinginan atau keperluan apa-apa lagi, maka Allah Ta’ala membiarkan saja mereka.”
4. Siapa saja dari manusia yang meninggal dunia maka baginya akan diperlihatkan tempatnya di Surga atau di Neraka, pada waktu pagi dan sore.
Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Apabila seseorang meninggal akan diperlihatkan tempatnya pada pagi dan sore hari. Jika ia calon penghuni Surga ia akan menjadi penghuni Surga, jika ia calon penghuni Neraka ia akan menjadi penghuni Neraka, lalu dikatakan kepadanya inilah tempatmu sekarang, sampai Allah Ta’ala memasukkanmu kedalamnya pada hari kiamat nanti.” (HR Muslim)
Sebagai bahasan terakhir, pernyataan Imam Nawawi di dalam Syarh Sahih Muslim di bawah ini perlu diperhatikan:
“Orang-orang yang dikabarkan berada di dalam Surga bukan berarti ia sudah berada di Surga, hal itu adalah sebagai kabar gembira bagi para sahabat dengan kesaksian Rasulullah Saw, baik di dalam mimpinya maupun ketika Mi’raj. Apabila penghuni Surga sudah ada sebelum Rasulullah Saw, berarti bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Aku datang ke pintu Surga dan meminta supaya pintu itu dibuka. Penjaga Surga bertanya, “Siapakah engkau?” Aku berkata, “Muhammad.” Penjaga surga berkata lagi, “Aku diperintah untuk tidak membuka pintu ini bagi siapa saja sebelum engkau.” Beberapa sahabat yang dikabarkan masuk Surga mereka masih hidup dan mustahil mereka ketika itu berada di dalam Surga. Al Kirmani berkata, “Seseorang tidak akan masuk Surga kecuali setelah ia mati.”
Kesimpulan:
- Bahwasannya Rasulullah adalah orang yang perttama kali masuk Surga dan tidak ada orang yang mendahuluinya.
- Orang-orang yang dikabarkan di dalam Surga atau di Neraka adalah wahyu sebagai kabar gembira atau peringatan.
- Para syuhada akan diizinkan mengunjungi Surga, sebagai keutaman bagi mereka, namun mereka belum menikmati Surga dengan badannya.
Referensi:
- Syarah Aqidah Thahawiyah, Muhamad ibnu Abdil Izz, Darul ‘Alam Alkutub, cet ketiga, 1418 H / 1997 M.
- Fathul Bary, Ibnu Hajar Asqallani, jilid 2, Darul Kutub Ilmiyah, cet pertama 1410 H / 1989 M.
- Surga dan Neraka, Sulaiman Al Asqor, Serambi Ilmu Semesta, cet kesatu, 1421 H / 2000 M.
- Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi.