Fatwapedia.com – Ada banyak peristiwa besar terjadi pada bulan Sya’ban. Hal ini selayaknya dipahami oleh kaum muslimin agar terpetik ibrah dan pelajaran. Namun sebagai pendahuluan ada baiknya kita pahami apa itu bulan Sya’ban dan amalan yang mesti ditingkatkan di dalamnya. Simak penjelasan yang ditulis oleh guru kita Ustadz Abdul Wahid Al-Faizin berikut ini.
Salah satu alasan kenapa bulan ini disebut Sya’ban menurut Sayyid Muhammad al-Maliki adalah
سمي شعبان لأنه يتشعب منه خير كثير
“Disebut bulan Sya’ban karena darinya terpancar kebaikan yang banyak”
Adapun beberapa peristiwa yang terjadi di bulan Sya’ban adalah
وَفِيهِ نَزَلَتْ فَرِيضَةُ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَفِي النِّصْفِ مِنْهُ حُوِّلَتِ الْقِبْلَةُ مِنَ الْمَسْجِدِ الأَقْصَى إِلَى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ الْمَحْفُوفِ بِالرَّحْمَةِ وَالْغُفْرَانِ، فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى الْيَهُودِ وَعُبَّادِ الصُّلْبَانِ وَالأَوْثَانِ،
[ابن دحية ,ما وضح واستبان في فضائل شهر شعبان ,page 12]
“Di bulan Sya’ban turun kewajiban puasa bulan Ramadhan dan di malam Nishfu Sya’ban terjadi pemindahan kiblat dari Masjid Al-Aqsha menuju Masjidil Haram yang penuh dengan rahmat dan penggunaan”
Apa saja ibadah yang perlu ditingkatkan di bulan Sya’ban?
Pertama, puasa. Dalam sebuah hadits disebutkan
عن أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ، قَالَ: ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Dari Usamah bin Zaid, ia berkata: Aku bertanya pada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, aku tidak melihat engkau berpuasa dalam sebulan sebagaimana engkau lakukan di bulan Sya’ban.” Rasulullah menjawab, “Bulan itu (Sya’ban) adalah bulan yang banyak orang lalai darinya, karena berada di antara bulan Rajab dan Ramadan. Pada bulan Sya’ban, amalan diangkat kepada hadirat Allah, maka aku ingin amalanku diangkat selagi aku sedang berpuasa.” (HR. Nasa’i)
Kedua, memperbanyak shalawat. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Al-Qasthilani
إن شهر شعبان شهر الصلاة على رسول الله- صلى الله عليه وسلم-، لأن آية الصلاة- يعنى إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ (2) نزلت فيه. والله أعلم.
[القسطلاني، المواهب اللدنية بالمنح المحمدية، ٦٥٠/٢]
“Sesungguhnya bulan Sya’ban adalah bulan membaca shalawat untuk Rasulullah. Karena ayat shalawat (QS. Al-Ahzab : 56) turun pada bulan Sya’ban”
Ketiga, meningkatkan bacaan Al-Qur’an. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Rajab
عن أنس قال: كان المسلمون إذا دخل شعبان انكبوا على المصاحف فقرؤها وأخرجوا زكاة أموالهم تقوية للضعيف والمسكين على صيام رمضان
[ابن رجب الحنبلي، لطائف المعارف لابن رجب، صفحة ١٣٥]
“Dari Anas : Ummat Islam jika masuk bulan Sya’ban sibuk dengan membaca mushaf Al-Quran dan mengeluarkan zakat harta mereka untuk menjadi bekal bagi orang lemah dan miskin untuk persiapan puasa Ramadhan.
Apa saja keistimewaan Malam Nishfu Sya’ban?
Malam Nishfu Sya’ban adalah salah satu malam mustajabnya doa. Hal ini salah satunya diriwayatkan oleh imam Syafii dalam kitab Al-Umm.
خَمْسُ لَيالٍ لا تُرَدُّ فِيهِنَّ الدَّعْوَةُ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبانَ وَلَيْلَةُ الجُمُعَةِ وَلَيْلَةُ الفِطْرِ وَلَيْلَةُ النَّحْرِ
“Ada lima malam yang doa tidak akan ditolak pada malam-malam itu, yaitu: malam pertama di bulan Rajab, malam pertengahan di bulan Sya’ban, malam Jum’at, malam (idul) fitri dan malam idul-adha”
Dalam sebuah hadits juga disebutkan
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَتَهَا، وَصُومُوا يَوْمَهَا، فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، أَلَا مِنْ مُسْتَرْزِقٍ فَأَرْزُقَهُ، أَلَا مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ، أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ “
[البيهقي، أبو بكر، شعب الإيمان، ٣٥٤/٥]
“Apabila (tiba) malam pertengahan pada bulan Sya’ban, maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman, ‘Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku?, maka Aku akan mengampuninya. Adakah orang yang meminta rezeki?, maka Aku akan memberinya rezeki. Adakah orang yang meminta pada-Ku?, maka akan Aku beri. Adakah yang begini, dan adakah yang begini, hingga terbit fajar’.” (HR. Baihaqi)
Bagaimana dengan bacaan Yasin 3 kali pada malam Nishfu Sya’ban?
Berikut adalah penjelasan dari Syaikh Muhammad bin Darwisy
وَأَمَّا قِرَاءَةُ سُوْرَةِ يس لَيْلَتَهَا بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَالدُعَاءِ الْمَشْهُوْرِ فَمِنْ تَرْتِيْبِ بَعْضِ أهْلِ الصَّلاَحِ مِنْ عِنْدِ نَفْسِهِ قِيْلَ هُوَ الْبُوْنِى وَلاَ بَأْسَ بِمِثْلِ ذَلِكَ (أسنى المطالب فى أحاديث مختلفة المراتب ص 234)
“Adapun pembacaan surat Yasin pada malam Nishfu Sya’ban setelah Maghrib merupakan hasil ijtihad sebagian ulama, konon ia adalah Syeikh Al Buni, dan hal itu bukanlah suatu hal yang buruk”
Sya’ban menjadi bulan yang mengantarkan umat islam pada keutamaan besar bulan Ramadhan. Ada banyak rentetan Sejarah yang terajadi di Bulan Sya’ban. Sejarah ini sepatutnya diingat oleh kaum muslimin agar bertambah semangat menghidupkan kebaikan-kebaikan padanya.
Peristiwa Bulan Sya’ban
Bulan Sya’ban adalah bulan proses. Abu Bakar Al-Balkhi mengatakan, “Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban bulan menyiram dan Ramadhan adalah bulan memanen.” Kejadian penting apa saja yang terjadi di bulan ini sepanjang zaman?
1. Disyariatkannya Puasa Ramadhan Untuk Kali Pertama
Terjadi pada Bulan Sya’ban tahun 2 Hijriah, Allah dengan kasih sayang-Nya memberikan kabar gembira bagi Kaum Muslimin tentang diwajibkannya puasa pada Ramadhan. Ibnu Katsir mengatakan, “di bulan Sya’ban, turun syariat puasa Ramadhan, turun juga syari’at zakat fitrah yang wajib dibayarkan sebelum hari rayanya.”
2. Berpindahnya Kiblat dari Al Aqsha ke Ka’bah di Makkah
Ini terjadi setelah 16-17 bulan lamanya Kaum Muslimin shalat berkiblat ke Palestina. Dalam surat Al Baqarah 144, Allah menerangkan perpindahan kiblat itu. Kejadian ini bukanlah peristiwa biasa, melainkan sebuah kemuliaan dari Allah pada Rasulullah ﷺ dan umatnya, sebab kaum Yahudi banyak yang menertawai ketika Umat Islam shalat menghadap ke arah Al Aqsha, mengira bahwa Umat Islam meniru cara ibadah mereka.
3. Terjajahnya Baitul Maqdis
Pada 23 Sya’ban 492 Hijriah (1099) pertahanan Kota Baitul Maqdis runtuh dan pasukan Salib mengambil alih kekuasaan di sana. Dipimpin oleh raja dan bangsawan yang sebagian besarnya dari Bangsa Frank, sekitar 60-100 ribu tentara Salib membantai 70 ribu penduduk Baitul Maqdis di hari penaklukan itu. Masjid Al Aqsha terjajah ± 88 tahun sampai kemudian dibebaskan oleh An Nashir Shalahuddin Al Ayyubi.
4. Kemenangan Negara Utsmaniyah di Pertempuran Kosovo 1448
Terjadi pada 20 Sya’ban 892 Hijriah (1448 M) ini adalah salah satu peristiwa kemenangan besar Umat Islam terpenting di Benua Eropa. Berkat kemenangan yang didapatkan Utsmaniyah di bawah kepemimpinan Sultan Murad II (ayah Muhammad Al Fatih) Negara-negara musuh di Balkan tidak dapat melawan Utsmani setelah kekalahan ini, akhirnya dakwah Islam tersebar dengan kokoh selama 200 tahun lamanya di semenanjung Balkan.
5. Kemenangan Negara Mughal di Pertempuran Panipat
Terjadi pada 9 Sya’ban 932 Hijriah (1526 M) antara Babur Syah pendidikan kesultanan muslim Mughal dengan kerajaan Hindu Dinasti Lodi. Bertempat di India utara dan menandai awal Kekaisaran Mughal dan akhir Kesultanan Delhi. Ini adalah salah satu pertempuran paling awal yang melibatkan senjata api mesiu dan artileri lapangan di anak benua India yang diperkenalkan oleh Mughal dalam pertempuran ini.
6. Kemenangan Negara Utsmaniyah di Pertempuran Laut “Djerba” Melawan Spanyol
Terjadi pada 18 Sya’ban 967 (1560 M) Pertempuran Djerba terjadi antara 86 kapal Galley Kekhalifahan Utsmaniyah dan gabungan pasukan 6 negara Eropa berjumlah 200 kapal tempur. Peristiwa besar ini terjadi karena semua raja-raja Eropa gerah dengan pencapaian Kaum Muslimin yang setiap hari meluaskan ekspansi dakwahnya di banyak pulau-pulau baru seperti kepulauan Balearic di timur Spanyol. Di bawah komando Raja Phillip II, ia ingin merebut pengaruh Kaum Muslimin di Laut Mediterania.
Demikian beberapa peristiwa dan sejarah Islam yang terjadi selama bulan Sya’ban. Semoga kita semua dapat mengambil ‘ibrah.
Referensi :
1. Ayyamun Laa Tunsa, Tamir Badr
2. Mi’ah Udzama Ummatil Islam Ghayyaru Majra At Tarikh, Jihad Turbani
3. www.islamstory.com – حدث في مثل هذا اليوم