Fatwapedia.com – Berikut ini fatwa tentang hukum menikahi wanita Sepersusuan yang jumlah susuannya hanya dua kali dan tidak lebih dari itu.
السؤال : شابٌّ يريد الزواج من فتاةٍ رضعَت من والدته مع أخته الأصغر منه رضعتين مشبعتين. ويسأل: هل يجوز الزواج، أم لا؟
Pertanyaan: Seorang pemuda ingin menikah dengan gadis yang pernah menyusu dari ibunya bersama dengan adik perempuannya sebanyak dua kali susuan yang mengenyangkan. Bolehkah menikahinya atau tidak?
الجواب : المقرر شرعًا أنه يحرم من الرضاع ما يحرم من النسب متى كان الرضاع في مدته وهي سنتان قمريتان على الْمُفْتَى به، إلا أن الفقهاء قد اختلفوا في مقدار الرضاع الذي يثبت به التحريم، فعند الحنفية والمالكية وإحدى الروايات عن الإمام أحمد أن قليل الرضاع وكثيره في التحريم سواء ما دام في مدة الرضاع، وعند الشافعية وأظهر الروايات عن الإمام أحمد أن الرضاع المحرِّم ما كان خمس رضعاتٍ متفرقاتٍ مشبعاتٍ متيقناتٍ فأكثر في مدة الرضاع.
Ketetapan syariat bahwasanya diharamkan menikahi sepersusuan seperti haramnya karena senasab selama saat menyusu umur dua tahun dalam Hitungan qamariyah. Hanya saja para fuqaha berbeda pendapat akan ukuran atau jumlah susuan yang menyebabkan haram. Menurut Hanafiyah dan Malikiyah dan sebagian riwayat dari Imam Ahmad bahwa jumlahnya sama selagi terjadi di waktu-waktu menyusui (2 tahun), sedangkan menurut Syafi’iyah dan riwayat yang paling menonjol dari Imam Ahmad bahwa menyusu yang mengakibatkan haram adalah lima kali susuan atau lebih, terpisah-pisah waktunya, mengenyangkan, meyakinkan dan terjadi di masa penyusuan.
وبناءً على ذلك: فلا يحل لهذا الشاب أن يتزوج من هذه الفتاة على مذهب الحنفية ومن وافقهم؛ لأن قليل الرضاع وكثيره سواء في التحريم عندهم، ويحل له التزوج بها على مذهب الشافعية والأظهر من مذهب الإمام أحمد؛ لأن الرضاع مرتين لا يثبث به التحريم عندهم، وهو ما نختاره للفتوى؛ لعموم البلوى. وبهذا يُعلم الجواب.
Dengan demikian, tidak halal bagi pemuda ini menikahi gadis ini menurut pendapat madzhab Hanafi dan orang-orang yang sependapat dengannya, dan halal menikahinya Menurut madzhab Syafi’i dan Pendapat yang kuat dalam madzhab Imam Ahmad, karena menurutnya menyusu sebanyak dua kali tidak mengakibatkan haram, inilah pendapat yang dipilih dalam fatwa ini karena keumumannya kesulitan. Wallahu a’lam.
والله سبحانه وتعالى أعلم.