Fatwapedia.com– Burung hud-hud adalah burung yang dikaruniakan kemahiran dalam mencari air. Nabi sulaiman alaihis salam setelah sampai ke satu tempat bersama iringan prajuritnya yang terdiri dari berbagai spesies sangat memerlukan air. Disaat itu biasanya baginda Nabi Sulaiman akan memanggil burung hud-hud yang mampu terbang dan mencari keberadaan air yang terpendam dalam bumi. (Tafsir at-Tabari)
Burung hud-hud termasuk jenis burung pemakan serangga, ia sejenis burung pelatuk. Ia mempunyai paruh yang panjang, berjambul di kepalanya, berekor panjang dan berbulu indah dengan beraneka warna yang menawan. Ia hidup dengan membuat sarang atau lubang pada pohon-pohon kayu yang telah mati. Ia termasuk spesies: hud-hud/belatuk dengan nama latin: Upupa epops.
Teori tersebut seakan dikuatkan lagi dengan kata-kata hud-hud ketika melaporkan perihal kerusakan akidah penduduk Saba’ yang menyembah matahari. Hud-hud berkata: Aku dapati raja perempuan (Bilqis) itu dan kaumnya sujud kepada matahari dengan meninggalkan ibadah menyembah Allah dan syaitan pula memperelokkan pada pandangan mereka perbuatan (syirik) mereka, lalu menghalangi mereka dari jalan (yang benar); oleh karena itu mereka tidak beroleh petunjuk, – (Mereka dihalangi oleh syaitan) supaya mereka tidak sujud menyembah “Allah yang mengeluarkan benda yang tersembunyi di langit dan (terpendam) dalam bumi” dan yang mengetahui apa yang kamu rahasiakan serta apa yang kamu zahirkan. (al-Naml: 24-25)
(24). وَجَدْتُهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ مِنْ دُونِ الَّهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُونَ
Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk,
(25). أَلَّا يَسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي يُخْرِجُ الْخَبْءَ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُخْفُونَ وَمَا تُعْلِنُونَ
Agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.
Hud-hud menyebut kuasa Allah SWT yang mampu mengeluarkan benda yang terpendam dalam bumi. Dalam satu tafsiran kepada perkataan “al-hab”, Sa’id ibnu al-Musayyab menyebut ia bermaksud `air’.
Oleh itu, dengan riwayat yang menyebut kelebihan hud-hud yang mampu mengetahui air dalam bumi. (Tafsir Ibnu Kathir)
Kisah burung hud hud ini diceritakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam Al Qur’an, bukan tidak ada makna atau hikmahnya. Hikmahnya yang tentunya sangat penting untuk diambil pelajaran bagi kita yaitu seekor burung yang memikirkan keselamatan orang lain sehingga menjadi asbab orang lain mendapat hidayah dari Allah, maka cerita tersebut menjadi sangat penting. Apalagi kalau kita yang namanya manusia, kemudian memikirkan keselamatan orang lain tentunya kita akan sangat dimuliakan oleh Allah subhanhau wa ta’ala.