Fatwapedia.com – Berbagai syubhat dan argumen kaum liberal tentang jilbab tidak henti-hentinya digaungkan. Bahkan berbagai upaya untuk menghadang penggunaan jilbab di kalangan wanita terus mereka gencarkan.
Sehingga sebagian kaum muslimin merasa bingung untuk menentukan apakah jilbab wajib atau hanya sebatas budaya arab. Untuk menjawab hal tersebut simak Fatwa Guru Mulia Habibana Umar bin Hafidz HafizhahuLLAAHu Ta’ala anhu.
Jilbab (jamaknya jalabib) adalah pakaian wanita muslimah yg hukumnya WAJIB berdasarkan firman ALLAAH SWT ;
“Hai Nabi, katakanlah pd isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-istri orang beriman : ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, maka mereka tidak diganggu. Dan ALLAAH adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Al Ahzab, 33: 59]
Juga dalam hadits Nabi Muhammad ﷺ; “Ada 2 golongan dari penduduk neraka yg belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yg memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia & [2] Para wanita yg berpakaian tp telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yg miring. Wanita seperti itu takkan masuk surga & takkan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian & sekian.” (HR. Muslim no. 2128).
Dan kewajiban menutup seluruh tubuhnya bagi wanita, adalah ijma’ (kesepakatan) seluruh fuqaha madzahib arba’ah (ulama 4 madzhab ahlussunnah wal jama’ah), perbedaan diantara mereka hanya dlm menetapkan mana yang bukan aurat, & bukan tentang kewajiban berjilbab itu sendiri [lih. Mazhab Hanafi di Syarh Ma’anil Atsar juz II/392-393; Mazhab Maliki di Al Muwatha’ juz XI/935; Mazhab Hambali di Al Bahr ar Ra’iq juz I/284; dan Mazhab Asy-Syafi’i di Al Umm juz XI/182]
Jadi sama sekali jilbab itu bukan budaya Arab, sebagaimana kata Guru Mulia Habibana Umar bin Hafidz di atas (yang beliau adalah asli orang Arab), kata beliau: “Kalau mau tahu budaya Arab itu, yaitu tabarruj (membuka aurat), itulah budaya Arab yang asli.” Maka sampai sekarang pun masih kita temukan budaya Arab jahiliyah seperti itu, seperti pada Tari Perut di Mesir & negara-negara Arab yang masih mempertahankan budaya Jahiliyah tsb.
Jadi, mau ikut budaya Islam yang terhormat & beretika, atau ikut budaya Arab Jahiliyah..? Silakan memilih..