Fikroh.com – Sungai Danube adalah sungai terpanjang ke-dua di Eropa. Pangkalnya di selatan Jerman, melewati 10 negara, hingga berakhir di Laut Hitam. Sungai ini telah menjadi lalu lintas perdagangan selama berabad-abad.
Namun sungai ini menyimpan kisah tragis, kisah kekalahan orang-orang Kristen Eropa. Ribuan pasukan Kristen Eropa mati di sungai ini akibat melompat ke dalam sungai menghindari kejaran tentara Utsmani.
Hari itu, Rabu 6 Dzul Qa’idah 932 H atau 25 Agustus 1526 M. Terjadi pertempuran seluruh kerajaan Eropa melawan kerajaan Utsmani yang saat itu dipimpin Sultan Sulaiman I atau yang dikenal dengan Sulaiman al-Qanuni rahimahullah. Sultan ini masih berusia 26 tahun, yang karena usianya justru dipandang remeh oleh raja Hungaria saat itu.
Raja Hungaria yang bernama raja Louis II (King II Lajos) menolak kewajiban kerajaannya membayar jizyah kepada Utsmani yang diwariskan ayahnya. Dia pun membunuh utusan Utsmani. Jawabannya jelas: perang!
Perang ini melibatkan 100.000 pasukan Utsmani dengan 50 meriam dan 88 kapal perang. Sementara itu, pasukan Eropa berasal dari seluruh kerajaan Kristen, mulai dari Spanyol, Jerman, Italia, Belgia, Swiss, Belanda, Luksemburg, sebagian Perancis, Hungaria, Slovakia, Rumania,Servia, Kroasia, Polandia, kerajaan Bavaria, negara-negara kepausan, dan beberapa negara lain. Koalisi Eropa ini terbentuk tentu atas seruan Vatikan.
Perang ini berlangsung singkat: hanya 1,5 jam. Namun korban di pihak Kristen mencapai sedikitnya 50.000 org tewas, sedang di pihak Utsmani 1500 orang. Semua karena kesalahan strategi pihak Kristen Eropa.
Pasukan Utsmani digelar sepanjang 10 km yang dibagi menjadi 3 bagian: bagian depan (I) Janissari, bagian II pasukan berkuda, dan bagian III (belakang) pasukan artileri dengan seluruh meriamnya.
Satu jam pertama pertempuran, Janissari berhasil membunuh 20.000 pasukan Kristen Eropa. Setelah itu, Janissari membelah diri ke kiri dan ke kanan. Pasukan Kristen Eropa pun masuk dan langsung berhadapan dengan pasukan berkuda. Hanya 30 menit, pasukan berkuda ini pun mundur dengan cepat. Pasukan Kristen Eropa makin bernafsu mengejar makin jauh yang akhirnya berhadapan dengan pasukan artileri.
Ketika meriam pertama menggelegar, barulah pasukan Kristen Eropa sadar telah masuk jebakan. Mereka pun menjadi sasaran tembak yang empuk karena telah berada dalam jarak tembak meriam Utsmani. Tentara Kristen Eropa pun berusaha mundur. Namun tak disangka, pasukan Janissari yang sejam lalu memberi mereka jalan, menyerang mereka.
Tidak ada jalan lain bagian pasukan Kristen Eropa kecuali melompat masuk ke dalam sungai Danube yang cukup dalam. Akibatnya, ribuan tentara Kristen Eropa termasuk raja Louis II mati tenggelam di sungai itu. Maka berakhirlah perang tragis itu.
Hingga hari ini, perang Mohacs disebut sebagai “biggest tragedy in Hungarian history“…
Sumber: Fb Ibnu Rajab
* * *
Keterangan:
Gambar 1: sungai Danube di Budapest. Gedung megah di sebelah kanan sungai adalah gedung parlemen Hungaria. Lokasi perangnya berada kl 170 km menyusuri sungai ke arah selatan.
Gambar 2: lukisan kematian raja Hungaria, Louis II, oleh Bertalan Székely (1860).