Fikroh.com – Kabar wafatnya Ustadz Mu’in menyisakan duka mendalam bagi kaum muslimin. Bagaimana tidak sosok yang telah menghabiskan masa hidupnya untuk mengabdi kepada dakwah dan ummat sangat besar sekali jasanya. Semangat dakwah sang Aktifis bahkan terrekam hingga detik-detik menjelang wafatnya saat dirawat di Rumah Sakit. Berikut ini transkip video yang merupakan Pesan Ust Muin Dari Rumah Sakit Moewardi, Kamis, 3 Desember 2020
Keinginan beliau untuk terus berbagi kebaikan tak pernah surut, walaupun dari kasur rumah sakit sekalipun. Dengan berlinang air mata dan suara yang terbata-bata, beliau menyampaikan pesan kebaikan terasa penuh ketulusan.
Dari ruang kamar rumah sakit Moewardi, Ust Muin mendoakan seluruh santri, mahasiswa, para guru dan ulama, serta segenap kaum muslimin, seraya menyampaikan pesan-pesan yang menyentuh hati.
1. Iman Kepada Akhirat dan Tanda-tanda Hari Kiamat
Dalam video ini, Ust Mu’in membuka
Alhamdulillah alladzi khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala
Bagi Ust Muin, sakit adalah pembuktian. Melalui sakit ini, Allah telah mengingatkan bahwasanya kematian itu dekat, akhirat itu dekat.
“Saudara semuanya, saya telah mengalami pembuktian pembuktian apa yang Allah katakan kepada diri saya bahwa semua apa Allah kehendaki pasti terjadi. Ketika Allah ingin menyelamatkan saya, maka tidak akan mustahil Allah menyelamatkan hambanya. Allah selalu mengingatkan kepada saya bahwa apapun akan kembali kepada Allah “
Sambil bercucuran air mata, Ust Muin membaca ayat:
وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ – ١٠
وَلَنْ يُّؤَخِّرَ اللّٰهُ نَفْسًا اِذَا جَاۤءَ اَجَلُهَاۗ وَاللّٰهُ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ – ١١
Selanjutnya Ust Muin menjelaskan tentang Fitnah Dajjal, Turunnya Nabi Isa, dan matahari terbit dari barat. Setelah kiamat terjadi, setiap manusia akan melewati mahsyar, melewati hisab, melewati shirath, melewati neraka. Semua ini adalah rangkaian perjalanan hidup yang akan dialami manusia.
” Nabi Isa turun dengan risalah. Karena beliau sebagai pengikut Rasulullah, maka beliau mendapat tugas untuk menyempurnakan tugas Rasulullah menghancurkan berhala dan salib-salib, membunuh babi.
Spiritnya adalah memenangkan Islam. Spiritnya adalah menghancurkan kebatilan. Ini penting saudaraku sekalian, karena memang dinul islam dinullah maka kekuatannya dari Allah.”
“Saudaraku, setelah berbicara arkanul iman, kita berbicara tentang Al Wala wal Bara. Berbicara tentang makna iman dan amal.”
Beliau menerangkan tentang loyalitas dan pentingnya kesetiaan terhadap agama.
Saat bercerita tentang bahaya Dajjal, dengan penuh tadabbur, beliau membaca Surah Al Kahfi sampai ayat walyatalatthaf walaa yusy’iranna bikum ahada
2. Kewajiban Tadabbur Al Quran
Ustadz Mu’in membuka penyampaikan beliau dengan doa sambil berurai air mata:
“Saudara saudaraku kaum muslimin yang aku cintai. Semoga apa yang menimpa pada saya tidak menimpa pada saudaraku. Semua diberikan kesehatan oleh Allah.”
“Ya Allah aku mohon kepadaMu, sebagaimana engkau janjikan bahwa doa sakit Engkau kabulkan, aku bermohon sembuhkanlah saudara saudaraku yang sakit dimana saja berada. Jauhkanlah saudara saudaraku dari penyakit. Agar dapat melanjutkan perjuangan mereka ya Allah.”
Tadabbur itu berbeda dengan tafsir. Ada orang yang tidak mau tadabbur, karena menganggap harus menguasai seluruh perangkat ilmunya. Sehingga akhirnya ia tidak melakukan tadabbur.
Tetapi ada juga yang merasa bebas melakukannya sehingga berujung kepada tahrif (penyimpangan makna).
Yang benar itu tadabbur adalah usaha memahami kandungan makna-makna ayat sesuai bahasa dan kaedah yang benar.
“Kalau kita tidak mentadabburi Al Quran menunjukkan hati kita ada kunci dan gemboknya. Masalah krusial yang terkait dengan kesengsaaraan dan kebahagiaan akhirnya terlewatkan karena tidak tadabbur.”
“Syarat dari tadabbur adalah khusyu dan taat kepada kalamullah. “
“Tadabbur adalah usaha memahami sunnatullah, sebab seluruh ayat adalah sunnatullah.”
Demikian beberapa catatan tentang nasehat Ust Muin hari ini.
Seketika saya teringat kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ketika sakit. Beliau dilarang oleh dokter untuk membaca dan menulis.
Tetapi Ibnu Taimiyyah bersikeras untuk tetap membaca dan menulis sebab disitulah beliau mendapatkan kebahagiaan, dan rasa bahagia dapat mempercepat kesembuhan.
Tidak lama kemudian Ibnu Taimiyyah sembuh dari sakitnya.
Teriring doa kepada Allah, semoga Ustadz Mu’inudillah ampunan Alloh dan ditempatkan di tempat yang terbaik di Sisi-Nya.
(Umarulfaruq Abubakar)