Fatwa Syaikh Bin Baz, Anjurkan Umat Islam Membantu Mujahidin Palestina

Fatwa Syaikh Bin Baz, Anjurkan Umat Islam Membantu Mujahidin Palestina

Fatwapedia.com – Telah lama muslim Palestina mendapatkan penindasan dari zionis yahudi. Kondisi memperburuk kondisi ekonomi dan stabilitas nasional di Palestina. Menanggapi kondisi demikian ulama kibar Saudi Syaikh Bin Baz Rahimahullah terbitkan fatwa bolehnya membantu perjuangan muslim Palestina berupa bantuan materi dan non materi. Berikut ini seruan dan Peringatan untuk Membantu Para Mujahidin di Palestina dari Syekh yang Mulia Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz:

Segala puji bagi Allah, hanya Ia sendiri tiada sekutu bagi-Nya, shalawat dan salam kepada yang tidak ada nabi setelah-Nya, Nabi kita Muhammad dan para keluarga serta sahabatnya secara keseluruhan.

Wahai kaum muslimin di manapun anda berada, Assalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh. Selanjutnya:

Allah Ta’ala telah berfirman dalam kitab-Nya yang ditegaskan:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ * تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ * يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ * وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِّنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ

“Wahai orang-orang yang berlman, maUKan Aku tunjukkan kepada kalian perdagangan yang menyelamatkan kalian dari adzab yang pedih di akhirat? Perdagangan itu adalah kalian beriman kepada Allah, beriman kepada RasuI-Nya dan kalian berjihad untuk membela Islam dengan harta kalian dan jiwa kalian. Keimanan dan jihad itu adalah lebih baik bagi kalian, jika kaIian benar-benar menyadari beratnya adzab akhirat. Allah akan mengampuni semua dosa kalian. Allah memasukkan kalian ke dalam surga-surga. Surgasurga itu di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah memasukkan kalian ke tempat tinggal yang indah dalam surga ‘Adn. Itu semua adalah kemenangan yang besar. Hal lain yang kalian inginkan adalah pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat. Wahai Muhammad, berilah kabar gembira kepada orang-orang mukmin.” (Qs. Ash-Shaff : 10-13).

Juga firman-Nya,

انْفِرُواْ خِفَافًا وَثِقَالاً وَجَاهِدُواْ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

“Wahai kaum mukmin, pergilah kalian berperang dengan senang hati atau berat hati. Berjihadlah kalian dengan harta danjiwa kalian untuk membela islam. Demikian itu lebih baik bagi kalian daripada dikuasai musuh, jika kalian menyadari besarnya pahala berjihad.” (Qs. At-Taubah : 41).

Firman-Nya lagi,

إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

“Sungguh Allah membeli jiwa dan harta orang-orang mukmin dengan pahala surga. Mereka telah berperang untuk membela Islam, lalu mereka membunuh atau dibunuh. Janji pahala surga ini termaktub dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Wahai kaum mukmin, Siapa saja di antara Kanan yang memenuhi janjinya kepada Allah, bergembiralah kalian dengan bai’at yang telah kalian lakukan dalam perjanjian itu. Demikian itu adalah keberuntungan yang amat besar bagi para syuhada.” (Qs. At-Taubah : 111).

عَن النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ( مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ؛ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى )

Telah tsabit dari Al Musthafa shallallaahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, ”Perumpamaan seorang mukmin dalam hal kasih sayang, kecintaan, perasaan adalah seperti satu tubuh. Bila ada satu anggota yang merasa sakit maka semua anggota lain juga merasa tak enak dengan tak bisa tidur dan deman.”

Beliau juga bersabda, ”Mukmin yang satu dengan yang lain itu seperti dua bangunan yang saling menguatkan satu sama lain.” Lalu beliau menjalin jemari.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

مَنْ جهَّزَ غَازِيًا في سبيلِ اللَّهِ فَقَدْ غَزَا، ومنْ خَلَفَ غَازيًا في أَهْلِهِ بخَيْر فَقَدْ غزَا. متفقٌ عليهِ

”Siapa yang mempersiapkan seorang tentara berarti dia telah ikut perang, siapa yang menggantikan tugas tentara untuk menjaga keluarganya berarti dia juga telah berperang.”

Beliau bersabda lagi,

جَاهِدُوا الْمُشْرِكِينَ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَأَلْسِنَتِكُمْ

”Perangilah kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lidah kalian.”

Ayat-ayat dan hadits tentang keutamaan jihad serta anjuran berinfak di jalannya lalu memotivasi untuk itu sangatlah banyak dan sudah diketahui. Maka, membantu mujahidin di jalan Allah dengan jiwa dan harta termasuk ibadah yang paling utama, dan termasuk amal shalih teragung, merekalah manusia yang paling berhak mendapat zakat dan lain-lain.

Salah satu hikmah zakat dalam Islam adalah agar seorang muslim merasa punya ikatan yang menariknya ke arah saudaranya, karena dia turut merasakan apa yang dia derita, tertimpa pula dengan bencana yang dialami saudaranya itu. Itu akan membuat hatinya melembut dan berbelas kasih pada saudaranya tadi, guna memberikan apa yang dikaruniakan Allah kepadanya dengan hati yang rela dan jiwa yang tenang dengan iman.

Mujahidin di dalam tanah Palestina –semoga Allah memberi taufik pada mereka semua- mengalami penderitaan yang besar dalam jihad mereka melawan musuh-musuh Islam, tapi mereka tetap sabar, meskipun musuh mereka dan musuh agama Islam ini menyerang mereka dengan berbagai kekuatan dan persenjataan mereka dengan semua kemampuan mereka untuk melakukan penghancuran. Tapi alhamdulillah, mereka (para mujahidin Palestina) tetap sabar dan tegar untuk melanjutkan jihad di jalan Allah sebagaimana yang diberitakan di berita-berita dan koran-koran serta orang-orang terpercaya yang ikut jihad bersama mereka. Mereka tidak pernah lemah, bahkan menjadi semakin bergairah membantu saudara mereka sesama muslim dengan jiwa dan harta guna memerangi musuh mereka, musuh Islam dan muslimin serta membersihkan negeri mereka dari kenajisan orang kafir dan pengekor mereka dari kalangan Yahudi.

Allah telah mengaruniakan kepada mereka untuk berkumpul dan menyatukan barisan demi meneruskan perjuangan. Maka, adalah kewajiban bagi saudara mereka sesama muslim baik dari kalangan pemerintah maupun orang kaya untuk menyokong mereka dan menguatkan fasilitas mereka sampai mereka bisa menyempurnakan perjalan jihad dan meraih kemenangan –insya Allah- atas musuh mereka yang juga musuh Islam.

Sungguh saya menyeru semua saudara saya di kalangan muslim baik pemerintah muslim maupun orang kaya di semua tempat untuk menyumbangkan rejeki mereka kepada saudara mereka para mujahid di Palestina termasuk dalam bentuk zakat yang telah diwajibkan Allah atas harta mereka sebagaimana ditegaskan Allah dalam surah At-Taubah yaitu delapan kelompok. Saudara kita para mujahid di Palestina termasuk di antaranya.

Allah tabaraka wa ta’ala telah mewajibkan zakat kepada orang kaya muslim untuk saudaranya dalam ayat yang banyak seperti pda firman-Nya:

Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu. bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta), (Qs. Al Ma’arij : 24-25).

Juga firman-Nya:

“Wahai manusia, berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya. Dermakanlah sebagian dari harta yang kalian miliki. Orang-orang yang beriman di antara kalian dan mendermakan hartanya untuk membela Islam, mereka mendapatkan pahata surga yang sangat besar.” (Qs. Al Hadid : 7).

Firman-Nya lagi:

“Orang-orang yang mendermakan harta mereka untuk membela Islam adalah laksana orang menanam sebuah biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. Pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan pahala-Nya kepada siapa yang dikehendaki karena kedermawanannya. Allah Mahaluas rahmat-Nya lagi Maha Mengetahui niat orang-orang yang berderma.” (Qs. Al Baqarah : 261).

Firman-Nya lagi:

“Wahai kaum mukmin, dermakanlah harta kalian untuk membela Islam. Janganlah kalian bakhil mendanai perang untuk membela Islam. Sekiranya kalian bakhil mendanai perang untuk membela Islam, berarti kalian menghancurkan diri kalian sendiri. Dermakanlah harta kalian untuk membela Islam. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang mendermakan hartanya untuk membela Islam.” (Qs. Al Baqarah : 195).

Allah Ta’ala membalas orang muslim yang membantu saudaranya dengan balasan yang besar, dia akan memperoleh pahalanya di sisi Allah di hari yang mana tak lagi berguna harta dan anak-anak kecuali yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat. Sebagaimana Allah juga akan menghindarkannya dari berbagai bencana karena sedekahnya itu. Kalau bukan karena Allah lalu karena sedekah, kebaikan maka hartanya akan ditimpa musibah, lalu Allah menolak musibah itu lantaran sedekahnya yang baik dan amalnya yang shaleh. Allah Azza wa Jalla berfirman:

”….dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya…..” (Qs. Al Muzammil : 20).

Firman-Nya lagi,

Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (Qs. Saba`: 39).

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Tidak akan berkurang karena sedekah.” Beliau juga bersabda, ”Sedekah itu dapat memadamkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” Sabdanya lagi dalam hadits shahih, ”Hindarilah neraka meski hanya dengan sesobekan kurma.”

Saudara-saudara kalian para mujahid yang ada di Palestina menderita dengan kelaparan, luka-luka, pembunuhan dan pembataian. Mereka sangat membutuhkan pakaian dan makanan, sangat membutuhkan obat, sebagaimana MEREKA JUGA SANGAT MEMBUTUHKAN SENJATA UNTUK MEMERANGI MUSUH Allah DAN MUSUH MEREKA.

Maka bedermalah untuk mereka wahai kaum muslimin, lembutlah kepada mereka, niscaya Allah akan memberkahi kalian dan memberikan ganti lalu melipatgandakan pahala kalian sebagaimana dalam hadits shahih dari Jarir bin Abdullah Al Bajali ra yang berkata, ”Kami pernah di tengah hari bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian datang suatu kaum kepada belia, mereka bertelanjang dada dan hanya mengenakan nimar (sejenis pakaian) atau abaya, dengan berselendang pedang. Kebanyakan mereka atau bahkan seluruhnya adalah dari Bani Mudhar . Maka berubahlah wajah Rasulullah karena kemarahannya memuncak disebabkan melihat kemiskinan mereka. Beliau masuk kemudian menyuruh Bilal untuk Azan. Setelah itu dia mengumandangkan ikamah dan Rasulullah salat kemudian berkhutbah, beliau bersabda (membacakan firman Allah): 

”Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu)  [An Nisaa’:1]

Dan ayat lain yang terdapat pada akhir surat Al Hasyr: 

”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). [Al Hasyr:18]

Hendaknya seorang laki-laki bersedekah dengan dinar, dirham, pakaian, sha’ dari gandum, sha’ dari kurma. Sampai mengatakan: walaupun dengan setengah kurma. Kemudian datang kepadanya salah satu lelaki golongan Ansar dengan membawa bingkisan yang hampir-hampir tangannya tidak kuat membawanya, dan bahkan sudah tidak kuat membawa. Kemudian orang-orang mulai mengikuti sampai aku lihat dua gundukan makanan dan pakaian. Sehingga aku melihat wajah Rasulullah menjadi cerah karena gembira seakan-akan air yang jernih. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang membuat sunah dalam Islam dengan sunah yang baik, maka dia akan mendapatkan ganjaran sunah itu dan ganjaran orang yang mengerjakannya setelahnya tanpa dikurangi sedikit pun dari ganjaran mereka. Dan barang siapa yang membuat sunah yang jelek dalam Islam, maka dia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengerjakannya setelahnya, tanpa dikurangi sedikit pun dari dosa mereka. (HR. Muslim dalam shahihnya).

Kemudian, nafkah ini wahai kaum muslimin, kalian akan mendapatkan pahala darinya dan akan diganti untuk kalian sebagaimana sudah disebutkan dalam firman-Nya,

”….dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya…..” (Qs. Al Muzammil : 20).

Firman-Nya lagi,

39. Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (Qs. Saba` : 39).

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Azza wa Jalla berfirman, ”Wahai keturunan Adam berinfaklah niscaya Aku akan berinfak pula untukmu.”

Kami mohon kepada Allah Azza wa Jalla untuk melipatgandakan pahala siapa saja yang menyokong saudara mereka para mujahid dan menerimanya. Semoga Allah menolong para mujahid di Palestina dan semua mujahid di jalan-Nya dimanapun atas segala kebaikan, mengokohkan kaki mereka dalam jihad, mengaruniakan kepahaman agama pada mereka, kejujuran niat dan keikhlasan serta memenangkan mereka melawan para musuh Islam dimanapun mereka berada, karena Dialah yang maha mampu melakukan itu.

Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, para keluarga dan sahabatnya.

Wassalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Ketua Umum kantor Kajian, Fatwa, Dakwah dan Bimbingan.

Diterjemahkan oleh: Ust. Anshari Taslim Lc.

(Sumber: Kitab Majmu’ Fatawa Ibnu Baz jilid 18 hal. 408 – 415, menukil dari majalah Al Buhuts Al Islamiyyah nomor 28 tahun 1410 H).

Leave a Comment