Fikroh.com – Jika ada seorang tokoh memberi pernyataan bahwa dunia hiburan korea bisa menginspirasi anak muda Indonesia, tentu ia sedang menutup mata dari kenyataan banyaknya artis korea melakukan hal-hal di luar batas wajar saat meraih popularitas. Salah satunya operasi plastik.
Alih-alih menjadi inspirasi positif, justeru yang begini akan menimbulkan penyakit psikologis. Anak muda negeri ini nanti malah akan berpikir bahwa untuk menjadi populer dan berprestasi, mesti ditopang penampilan yang menawan. Sedangkan cara instans meraih penampilan menawan adalah dengan operasi plastik, sebagaimana mereka lihat dari idola mereka para artis korea. Akhirnya, orang akan menganggap hal ini sebagai tindakan yang wajar dan normal, padahal tindakan merubah ciptaan Allah adalah tindakan haram dan menjijikan.
Di dalam Al-Qur’an disebutkan ucapan syetan,
وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الْأَنْعَامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُبِينًا
“…dan pasti akan aku sesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, (lalu mereka benar-benar memotongnya), dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya. Barangsiapa menjadikan syetan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata.” (QS. An-Nisa’ [4] : 119)
Inspirasi positif malah ada pada almarhum Rangga. Ya, anak SD berusia 9 tahun ini membuat masyarakat Indonesia terharu dan bangga atas keberanian dan kesungguhannya dalam membela kehormatan ibunya. Masyarakat melihat dia sebagai seorang “pahlawan”.
Almarhum Rangga termasuk syahid, in sya Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda,
مَنْ قُتِلَ دُونَ مالِهِ فهوَ شَهيدٌ . ومَنْ قُتِلَ دُونَ دِينِهِ فهوَ شَهيدٌ . ومَنْ قُتِلَ دُونَ دَمِهِ فهوَ شَهيدٌ ، ومَنْ قُتِلَ دُونَ أهلِهِ فهوَ شَهيدٌ
“Barangsiapa terbunuh tatkala membela harta miliknya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh tatkala ia membela agamanya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh tatkala ia membela keselamatannya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh tatkala ia membela keluarganya, maka ia syahid.” (HR. At-Tirmidzi No. 1421)
Keberanian Rangga mengingatkan kita pada sosok Mu’adz Ibn Amr dan Mu’awwidz Ibn Afra radhiyallahu ‘anhuma, tatkala mereka berdua di usia masih belia telah berusaha membela Islam dengan menumbangkan penjahat quraisy, Abu Jahal, pada peristiwa perang Badar. Keberanian mereka bahkan membuat decak kagum Abdurrahman Ibn Auf yang saat itu berperang bersama mereka berdua.
Saat salah seorang mereka mendekati dan bertanya pada Abdurrahman Ibn Auf, “Wahai Paman, Apakah engkau tahu [yang mana] laki-laki bernama Abu Jahal?”
Abdurrahman Ibn Auf bertanya, “Ya. Memang apa urusan kamu dengannya, wahai anak saudaraku?”
Salah seorang mereka menjawab, “Aku diberitahu bahwa dia telah berani melecehkan Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam. Demi dzat yang jiwa ku berada dalam genggaman-Nya, seandainya aku melihat dia maka diriku tak akan pernah melepasnya hingga salah satu diantara kita menemui ajalnya terlebih dahulu!”
Abdurrahman Ibn Auf mengatakan, “Aku dibuat kagum [dengan keberaniannya yang dahsyat], hingga salah seorang mereka yang lain mendekatiku dengan mengatakan hal yang serupa.”
Setelah ditunjuki mana sosok Abu Jahal, maka mereka berdua pun merangsek ke arah Abu Jahal dan mengeksekusinya. (HR. Al-Bukhari No. 2908)
Lihat, betapa ghirah/semangat membara saat membela ibunya yang dilakukan Rangga, sama seperti ghirah yang ada pada Mu’adz putra Amr dan Mu’awwidz putra Afra saat membela Baginda Rasulullah.
Inspirasi yang sama juga dilakukan oleh anak-anak Palestina saat mereka tak gentar membela kehormatan negeri mereka dari penjajah Israel.
Sungguh, doakanlah anak-anak kita agar mereka menjadi pemberani dan pejuang, membela Islam dan kehormatan ummat Islam. Didiklah mereka dengan semangat juang dan pengorbanan, bukan dengan fasilitas yang memanjakan dan permainan yang melenakan.
Wahai orang yang menganggap k-pop sebagai inspirasi : Inilah Rangga, inspirator anak muda kita, inspirator keberanian dan semangat juang. Jangan beri anak-anak kita inspirasi untuk meraih gemerlap dunia yang menipu dan maksiat yang membuai. Tapi berilah mereka inspirasi untuk berjuang, berkarya demi masa depan dunia yang lebih baik -yang tentu itu hanya bisa diwujudkan saat Islam kembali membangun peradabannya-.
Oleh : Muhammad Rivaldy Abdullah