Fikroh.com – Ketahuilah bahwa hati itu bagaikan benteng sedangkan syetan adalah musuh yang hendak memasuki benteng tersebut untuk memiliki dan menguasainya.
Tidak mungkin bisa menjaga benteng kecuali dengan menjaga pintu-pintunya, orang yang tidak mengetahui pintu-pintunya tidak akan mampu untuk menjaga pintu-pintunya dan tidak akan bisa menolak syetan kecuali dengan mengetahui tempat-tempat masuknya syetan.
Namun tempat masuknya syetan dan pintu-pintunya adalah sifat seorang hamba itu sendiri, dan ini banyak sekali, diantara yang paling besar pintunya adalah :
1. Sifat iri dengki dan sifat tamak.
Selama seorang hamba tamak terhadap sesuatu maka dia akan dibuta dan tulikan oleh ketamakannya serta mata bathinnya yang bisa melihat tempat masuknya syetan tertutupi. Begitu juga jika seorang hamba menjadi seorang pendengki, maka setan saat ini bisa menemukan kesempatan untuk memasukinya.
Bagi orang yang tamak, semua hal yang bisa menyampaikannya pada pemenuhan syahwat maka di anggap baik, walaupun itu hal yang mungkar ataupun keji.
2. Sifat marah dan keras hati.
Kemarahan bisa merusak akal, ketika tentara akal melemah maka setan masuk menyerbu lalu mempermainkan manusia.
Diriwayatkan bahwa iblis berkata: “ketika seseorang marah, maka kami bolak-balikkan dia sebagaimana anak kecil membolak-balikkan bola.”
3. Sifat suka menghias rumah dan perkakasnya.
Dia terus menerus mengajak manusia untuk meramaikan rumahnya, menghiasi atap dan temboknya, menghias pakaian dan perkakasnya, maka merugilah manusia yang seumur hidupnya dihabiskan untuk hal itu.
4. Rasa kenyang, karena bisa menguatkan syahwat dan melalaikannya dari keta’atan.
Kondisi perut kenyang, mengurangi semangat ketaatan dan ibadah. Saat itulah jerat-jerat syetan akan memperdaya seorang hamba tanpa perlawanan.
5. Sangat berharap kekada orang lain, karena orang yg sangat berharap kepada orang lain akan berlebihan dalam memujinya, menjilatnya, tidak memerintah kebaikan kepadanya dan tidak melarangnya dari kemungkaran.
6. Tergesa-gesa dan tidak sabaran,
Dianatara pintu masuknya syetan adalah melalui sifat tergesa-gesa dan tidak sabaran. Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : “tergesa-gesa itu dari syetan sedangkan ketenangan adalah dari Allah.”
7. Cinta harta.
Selama cinta harta tertanam kuat di dalam hati maka akan merusaknyadan mendorongnya untuk mencari harta dengan cara yang salah, dan membuatnya menjadi pelit. Setan menakut-nakutinya dari kefakiran, maka dia tidka mau mengeluarkan hak yang wajib dikeluarkannya.
8. Fanatik butanya orang awam dalam bermadzhab, bukan malah beramal sesuai dengan tujuan bermadzhab. Pada asalnya bermadzhab adalah cara mempermudah dalam mengamalkan agama. Namun tatkala sudah ternodai oleh fanatisme (taqlid a’ma) disinilah celah syetan untuk merusak dan krbaikan itu.
9. Dorongan orang awam untuk memikirkan dzatnya Allah dan sifat-sifat-Nya, serta hal-hal yang akal mereka tidak sampai kesana hingga mereka menjadi ragu-ragu dalam masalah pokok agama.
10. Berprasangka buruk kepada muslimin.
Orang yang menghukumi seornag muslim dengan persangkaan buruknya, maka ia akan merendahkannya, menghinanya dengan lisannya dan merasa lebih baik daripadanya. Orang mukmin itu mencari pembelaan untuk mukmin lainnya sedangkan orang munafik mencari aib-aib mereka, maka sebaiknya seseorang menjaga diri dari tempat kecurigaan agar tidak di buruk sangkai.
Semua ini adalah arah tempat masuknya syetan dan untuk menaggulanginya adalah menutup tempat-tempat masuk ini dengan cara membersihkan hati dari sifat-sifat tercela. Wallohu a’lam.
Sumber: Minhajul Qoshidin