Benarkah Doa Wanita Yang Sedang Melahirkan Pasti Dikabulkan?

Benarkah doa wanita yang sedang melahirkan pasti dikabulkan?


Fatwapedia.com – Berikut ini fatwa Lembaga Fatwa Jordania atas pertanyaan: Benarkah doa wanita yang sedang melahirkan pasti dikabulkan? 

السؤال:

يقال إن دعوة المرأة وهي تولد مستجابة، كيف نوفق بين هذا الأمر وبين أن كل شي كتبه الله على الإنسان بقدر، فمثلاً امرأة وهي تولد تدعي على أختها بعدم الزواج، فهل دعوتها تستجاب أم ماذا؟

Pertanyaan: Katanya doa wanita yang sedang melahirkan mustajab, bagaimana kita menggabungkan masalah ini dan dengan pernyataan bahwa segala sesuatu telah Allah tentukan atas manusia taqdirnya, contohnya: seorang wanita sedang melahirkan ia berdoa untuk saudaranya agar tidak menikah, apakah doaanya dikabulkan apa tidak?

الجواب:

الحمد لله، والصلاة والسلام على سيدنا رسول الله

Jawaban: Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah SAW

لا يوجد نص صريح يبين أن دعوة المرأة أثناء الولادة مستجابة،

Tidak ada nash (dalil) yang jelas (spesifik) menjelaskan bahwa doa seorang wanita saat melahirkan dikabulkan

 ولعل ما تعانيه المرأة أثناء الوضع وما يصاحب ذلك من آلام يجعل المرأة مخلصة في توجهها لله تعالى، 

Bisa jadi apa dirasakan wanita saat melahirkan dan rasa sakit penyerta lainnya menjadikan wanita ini ikhlas dalam berdoa kepada Allah

وهو ما يدعو الناس لقول ذلك، قال تعالى: (أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ) النمل/62.

Dan itu doanya manusia karena ucapan itu, Allah berfirman yang artinya: Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan…

وكل من يدعو بإخلاص واضطرار وتذلل بين يدي الله تعالى يستجاب دعاؤه بإحدى ثلاث،

Setiap orang yang berdoa dengan ikhlas, sungguh-sungguh dan merendahkan diri di hadapan Allah akan dikabulkan doanya dengan salah satu dari tiga hal

 عَنْ أَبِى سَعِيدٍ أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ: إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ في الآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا. قَالُوا: إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ: اللَّهُ أَكْثَرُ) رواه أحمد (3/18)، والترمذي (3573) وقال: حسن صحيح

Dari Abu Sa’id bahwa Nabi Saw bersabda: Tidaklah seorang muslim berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa dan tidak memutus persaudaraan melainkan Allah akan berikan salah satu dari tiga hal, (Allah) akan kabulkan doanya atau disimpan baginya di hari akhirat atau dipalingkan dari kejelekan semisal darinya. (Para shahabat) mengatakan, “Kalau begitu kita perbanyak (doa). Nabi menjawab, “Allah (akan memberikan) lebih banyak lagi (HR Ahmad)

فإذا كان الدعاء فيه إثم أو قطيعة رحم فإن الله تعالى لا يقبله، ولا يجوز للمسلم الدعاء به. والله أعلم.

Maka apabila doa mengandung dosa atau memutus silaturrahmi maka Allah tidak mengabulkan dan seorang muslim tidak boleh berdoa seperti ini (doa kejelekan). Wallahu a’lam.

Penerjemah: Akmar Kholid S

Sumber Fatwa: 

اسم المفتي : لجنة الإفتاء
الموضوع : هل ثبت أن دعوة المرأة في حال الولادة مستجابة؟
رقم الفتوى: 875
التاريخ : 25-07-2010
التصنيف: الأذكار والدعاء
نوع الفتوى: بحثية

Leave a Comment