Berbuka Puasa; Minum ES, Manisan atau Kurma?


Oleh : dr Yuman & Heri Al-Jawiy
Fatwapedia.com – Saat kita sedang menjalani ibadah puasa, tentunya tidak sabar menanti tibanya waktu berbuka, iya kan? Tidak hanya kamu saja, saya dan yang lainnya juga mengalami hal yang sama, kok. Namun, tidak jarang sembari menanti tibanya waktu tsb kita memilih takjil dengan menu-menu yang bersifat dingin untuk di santap kala berbuka, seperti; es colding, es campur dan jenis es lainnya dengan niatan meredakan rasa dahaga. 
Tapi tahukah kita sebenarnya hal ini tidak baik bagi tubuh, Kenapa?
Minum es/dingin pada saat perut keadaan kosong penyempitan pembuluh darah. Akibatnya perut terasa tidak nyaman karna gerakan peristaltik yang  terganggu. Selain itu, minum es juga memberi efek kenyang akibatnya kita akan kekurangan pasokan nutrisi dalam memenuhi kebutuhan tubuh.
So, baiknya berbuka dengan apa yang aman dan bermanfaat?
Kita bisa mengikuti anjuran rasul, yakni berbuka dengan kurna: 
كان النبي يفطر قبل أن يصلي على رطبات فإن لم تكن رطبات فتميرات فإن لم تكن تميرات حسا حسوات من الماء
Bahwa adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam berbuka puasa sebelum melakukan sholat magrib dengan ruthob, jika tidak ada ruthob (kurma basah) maka beliau berbuka dengan beberapa butir tamr (kurma kering) dan jika tidak ada tamar maka beliau meminum beberapa teguk air putih. (HR. Tirmidzi: 696).
Disebutkan dalam kitab At-Taqriirot As-Sadiidah Fii Masaail Al-Mufiidah Al-Habib Hasan Al-Kaff beliau mengatakan Urutan Afdhol buka Puasa Yaitu Berbuka puasa dengan Kurma basah Dengan Jumlah Ganjil, Jika Tidak ada maka dengan kurma Setengah masak, Lalu kurma kering, lalu air zamzam, kalau tidak ada Air Biasa, Lalu Hulwun kemudian halwa.
Hulwun yaitu makanan manis yang tidak di proses masaknya dengan api seperti madu dan anggur.
Halwa yaitu makanan manis yang diproses dengan api seperti Kolak.
Yang mendasari Bahwa kesunnahan berbuka puasa dengan kurma yaitu hadis yang diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dalam kitab sunan nya :
قال النبي صلى الله عليه وسلم : إذا أحدكم فليفطر على تمر على تمر فإن لم يجد فليفطر على ماء فإنه طهور ( رواه الترمذي)
“Rasulullah Saw bersabda :Jika salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan tamr (kurma kering). Jika tidak dapati kurma, maka berbukalah dengan air karena air itu mensucikan.”
Mengenai hadits Ini Syaikh Al-Mubarakfuri dalam kitabnya Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan At-Tirmidzi Memberikan penjelasan (Syarah) Yaitu :
فيه دليل على مشروعية الإفطار بالتمر، فإن عدم فبالماء، ولكن حديث أنس الآتي يدل على أن الرطب أولى من اليابس فيقدم عليه وإن وجد. إنما شرع الإفطار بالتمر لأنه حلو  وكل حلو يقوي البصر الذي يضعف بالصوم وهذا أحسن ما قيل في المناسبة وقيل لأن الحلو يوافق الإيمان ويرق القلب وإذا كانت العلة كونه حلوا والحلو له ذلك التأثير فيلحق به الحلويات كلها قاله الشوكاني وغيره.
Pada hadis itu menjadi dalil atas disyariatkan nya Berbuka dengan kurma, kalau tidak ada maka dengan air, akan tetapi hadis Anas yang disebutkan sebelumnya hal itu menjadi Dalil bahwa Kurma basah lebih utama berbuka dengannya ketimbang kurma kering, lebih Utama Kurma kering kalau itu yang dapat. Disyariatkan buka puasa dengan kurma karena ia manis. Sesuatu yang manis dapat menguatkan penglihatan (mata) yang lemah karena puasa. Ini merupakan sebab yang paling baik. Adapula yang berpendapat bahwa sesuatu yang manis ini sesuai dengan iman dan melembutkan hati. Apabila ‘illat kesunahan buka puasa dengan kurma itu karena manisnya dan dapat memberikan dampak positif, maka hukum ini berlaku untuk semua (makanan dan minuman) yang manis. Demikian menurut pendapat As-Syaukani dan lainnya.”
Disebutkan dalam kitab Tibbun Nabawi: “Cara Nabi shallallahu‘alaihi wasallam yang berbuka terlebih dahulu dengan kurma lalu air, mengandung hikmah yang sangat mendalam sekali. 
Karena saat berpuasa lambung kosong dari makanan apapun. Sehingga tidak ada sesuatu yang amat sesuai dengan liver (hati) yang dapat di disuplai langsung ke seluruh organ tubuh serta langsung menjadi energi, selain kurma dan air. 
Karbohidrat yang ada dalam kurma lebih mudah sampai ke liver dan lebih cocok dengan kondisi organ tersebut. Terutama kurma masak yang masih segar. 
Liver akan lebih mudah menerimanya sehingga amat berguna bagi organ ini sekaligus juga dapat langsung diproses menjadi energi. Kalau tidak ada kurma basah, kurma kering pun bisa digunakan, karena mempunyai kandungan unsur gula yang tinggi pula. 
Bila tidak ada juga kurma kering, cukup beberapa teguk air untuk mendinginkan panasnya lambung akibat puasa sehingga dapat siap menerima makanan lain sesudah itu.”
Kesimpulan dari penjelasan hadis Diatas yaitu: 
1. Berbuka puasa dengan kurma merupakan sebuah hal yang disyariatkan.
2. Berbuka puasa dengan Sesuatu yang manis dengan beberapa alasan :
  • Sesuatu makanan yang manis dapat menguatkan penglihatan (mata) yang lemah karena puasa.
  • Sesuatu makanan yang manis sesuai dengan iman dan melembutkan hati.
Diantara kandungan & manfaatnya kurma yaitu :
  1. Potassium: mengaktifkan kinerja otot dan syaraf hingga kembali bersemangat, menatur denyut jantung dan tekanan darah.
  2. Serat: membantu dalam meningkatkan gerakan peristaltik dan mencegah sembelit, mencegah LDL (kolestrol jahat)
  3. Karbohidrat kompleks: memulihkan energi
  4. Zat besi: Mencegah anemia
  5. Vit.A: mencerahkan penglihatan.
  6. Selai itu masih banyak kandungan lainnya seperti: protein, Magnesium, lemak, dan vitamin A, C, E, K, B1, B2, B3… serta kandungan lainnya.
  7. Gula alami: meminimalkan terjadinya diabetes
  8. Selain itu, kurma juga kaya akan anti-diabetes, anti tumor, anti-oksidan dll.
Tetapi walau demikian konsumsilah sewajarnya jangan sampai berlebih, sebab bisa memicu efek mudharat.
Refrensi:
– Syaikh Al-Mubarakfuri, Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan At-Tirmidzi
-Al-Habib Hasan Al-Kaff, At-taqriirot assadiidah fii Al-masaail al-mufiidah 
– Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah KTB
– detikhealth
– Clin. J Int.2014. Therapeutic effects of date fruits (Phoenix dactylifera) in the prevention of diseases via modulation of anti-inflammatory, anti-oxidant and anti-tumour activity. US National Library of Medicine National Institutes of Health
– Munawwaroh, Al Harlia. 2015. Hubunga Pemberian Kurma (Phoenix dactylifera L) Varietas Ajwa Terhadap Kadar Kolestrol Total Darah. UIN Syarif Hidayatullaah Jakarta.
– Bennet RD, Ko ST, Heftmann E.1966. Isolation of estrone and cholesterol from the date palm Phoenix dactylifera . Phytochem. 5:231–235. 
– Ali, Amanat. at al.  Production, Processing, Food, and Medicinal Values. 26 Nutritional and Medicinal Value of Date Fruit
– USDA ( United States Department of Agriculture)
– Taste of Home: 6 Amazing Health Benefits of Dates

Leave a Comment