Fatwapedia.com – Rumah yang aman dari gangguan syaitan dari golongan jin Akan terasa nyaman ditempati. Sebaliknya rumah yang dihuni oleh syaitan akan terasa tidak nyaman ditempati. Seperti apa ciri-ciri rumah yang ada gangguan jin?
Diantara ciri-ciri ada gangguan pada rumah adalah:
1. Penghuni rumah sering mimpi buruk.
2. Adanya perasaan tidak nyaman dan panas di dalam rumah.
3. Sering terjadi pertengkaran antara anggota keluarga, yang kadang hanya karena hal sepele.
4. Adanya anggota keluarga yang melihat penampakan makluk halus di rumah atau sekitar rumah.
5. Sering tercium bau harum atau bau busuk di rumah.
6. Terdengar suara-suara yang aneh atau suara orang mengetuk pintu.
7. Anak atau anggota keluarga kita yang lain sering mengalami sakit yang tidak jelas penyebabnya.
8. Jika kita punya toko atau usaha lain di rumah, maka biasanya tidak akan sukses.
9. Terkadang kita mendapatkan adanya belatung di rumah kita.
10. Penghuni rumah biasanya akan terpengaruh untuk malas beribadah dan membaca Al Quran.
11. Sering terdengar suara orang mandi/mainan air dikamar mandi.
Demikianlah 11 gangguan yang biasa di alami oleh seseorang atau keluarga yang di dalam rumahnya ada jin pengganggu, baik karena jin itu datang sendiri, jin kiriman dukun, jin dalam pusakan, ataupun jin warisan.
Mencegah labih baik dari mengobati… mencegah rumah dari gangguan syaitan itu lebih baik utama. Bagaimanakah cara pencegahan dan penanganan yang dapat kita lakukan?
Sungguh banyak hadist-hadist rasulullah yang mengajarkan hal ini, yakni:
1. Bacalah Al Qur`an di rumah
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لا تجعلوا بيوتكم مقابر، إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة
“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim 780, At-Turmudzi 2877).
2. Seringlah Mengerjakan shalat Sunnah di Rumah
Dalam hadis dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
اجْعَلُوا فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلاَتِكُمْ وَلاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا
“Jadikanlah bagian shalat kalian di rumah kalian. Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan.” (HR. Bukhari 432, Muslim 777, dan yang lainnya).
3. Bacalah Bismillah ketika Masuk Rumah dan Makan
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يُذْكَرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ
“Apabila ada orang yang masuk rumah, kemudian dia mengingat Allah ketika masuk, dan ketika makan, maka setan akan mengatakan (kepada temannya) : ‘Tidak ada tempat menginap dan tidak ada makan malam.’ Tapi apabila dia tidak mengingat Allah (bismillah dan jangan lupa ucapkan salam) ketika masuk, maka setan mengatakan: ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’.” (HR. Muslim 2018, Abu Daud 3765 dan yang lainnya)
4. Bacalah Bismillah Ketika Menutup Pintu
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan banyak saran agar kita tidak terganggu setan. Salah satunya:
وَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا
“Tutuplah pintu, dan sebutlah nama Allah. Karena setan tidak akan membuka pintu yang tertutup (yang disebut nama Allah).” (HR. Bukhari 3304, Muslim 2012 dan yang lainnya).
5. Berdoalah Ketika Keluar Rumah
Satu doa ketika keluar rumah. Ringkas, mudah dihafal, tapi khasiatnya besar :
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
bismillahi tawakkaltu ‘alallaah, laa haula wa laa quwwata illaa billaah
(Dengan nama Allah aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.)
Dalam hadis dinyatakan, siapa yang keluar rumah kemudian dia membaca doa di atas, maka disampaikan kepadanya : Kamu diberi petunjuk, dicukupi dan dilindungi. Maka setan kemudian berteriak :
كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ
“Bagaimana kalian bisa mengganggu orang yang sudah diberi hidayah, dicukupi, dan dilindungi.” (HR. Abu Daud 5095, Turmudzi 3426 dan dishahihkan al-Albani).
Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari surat al-Baqarah dalam satu rumah, syaithân tidak akan masuk ke dalam rumah tersebut pada malam itu hingga datang waktu pagi, yaitu empat ayat pada awal surat ditambah ayat kursi dan dua ayat sesudahnya dilanjutkan dengan ayat di akhir surat.” (HR. Muslim & Ibn Hibbân dalam shahîh-nya)
Khaulah binti al-Hakim al-Salamiyyah r.a. berkata, ‘Aku mendengar Rasûlullâh –shallaLlâhu ‘alayhi wa sallam– bersabda:
مَنْ نَزَلَ مَنْزِلا ثُمَّ قَالَ: أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، مَا يَضُرُّهُ شَيْء حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ.
“Barangsiapa singgah di suatu tempat lalu mengatakan: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allâh yang sempurna dari keburukan apa yang diciptakan-Nya”, maka ia tidak akan ditimpa oleh marabahaya apapun sampai ia pergi dari tempat singgahnya itu.” (HR. Muslim).
Al-Hafizh al-Nawawi menjelaskan: “Yang dimaksud dengan kalimat-kalimat Allâh yang sempurna adalah kata-kata yang tak mengandung kekurangan maupun cela, dan ada yang mengatakan, yang bermanfaat dan menyembuhkan, ada pula yang mengatakan maksudnya adalah al-Qur’ân.”
Syaikh Isma’il Zayn ditanya oleh seseorang : “Apa pendapatmu –semoga Allah senantiasa memuliakanmu- tentang perbuatan menjaga kebun dengan sihir, do’a atau anjing. Apakah semua itu diperbolehkan?”
Syaikh Isma’il menjawab :
مستمدّا من الله التوفيقَ للصوابِ: إنّ حماية البستان بالسحرِ لاتجوز قطعا لحرمة استعمال السحر مطلقا، وأما حمايتُهُ بالدعاء أو بالكلب فذلك جائز وقد وردت السنة بذلك فقد ورد في الشرع أدعيةٌ وأذكارٌ يقولها المسافرُ إذا نَزَلَ مَتْرِلا لِيَبِيْتَ فيه فيكون ذالك سَبَبا لحفْظِهِ في ذلك المكانِ من كل أفَةٍ أو عاهةٍ ومن شرّ الجنّ والإنسِ فاذا أتى الإنسانُ بتلك الأدعيةِ والأذكارِ أو بغيرِها مما هو مأثورٌ شرعا لقصدِ حفظِ بستانه أو غيرِهِ من مال أو أهلٍ أو ولد فإنّ ذلك جائزٌ بل سنةٌ وكذلك الحِرَاسَةُ للبستانِ بالكلبِ جائِزَةٌ ففي صحيح البخاري “الحديث. هذا هو الجواب، والله الموفق للصواب
“Dengan meminta pertolongan Allâh untuk mendapat kebenaran… Adapun menjaga kebun dengan do’a dan anjing, hukumnya boleh. Dan keterangan hadits pun telah menjelaskan demikian. Sungguh banyak sekali keterangan syara’ yang menjelaskan tentang do’a-do’a dan zikir-zikir seorang musafir ketika menempati rumah dengan tujuan menginap. Do’a dan zikir tersebut menjadi penyebab (atas izin dan kehendak Allâh-pen.) terjaganya tempat tersebut dari segala malapetaka dan marabahaya dan juga dari kejahatan jin atau manusia. Ketika seseorang membaca do’a-do’a atau zikir-zikir tersebut, yaitu menurut apa yang dinukil dari syara’ dengan tujuan menjaga kebunnya, hartanya, kebunnya, anaknya atau lainnya, maka yang demikian itu diperbolehkan dan bahkan hukumnya sunnah…” (Hasyiyyah al-Jamal, hlm. 21, juz. V.)
Adapun sihir, maka jelas dalil-dalil al-Qur’an dan as-Sunnah secara qath’i (pasti, tegas) melarangnya, sebagaimana dijelaskan oleh para ulama.
Buat saudaraku yg ingin meruqyah rumah atau tempat usaha silahkan hubungi : Ust Abu Ilham Ruqyah.