KH Cholil Nafis adalah seorang tokoh ulama yang telah menorehkan jejak inspiratif dalam perjalanan hidupnya. Dengan karismanya sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), mari kita eksplorasi profilnya yang menarik dan peran pentingnya dalam menghimpun umat Muslim Indonesia.
Sebagai tokoh ulama yang berpengalaman, KH Cholil Nafis telah aktif dalam berbagai organisasi keagamaan. Salah satu posisi terpenting yang diembannya adalah menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Di bawah kepemimpinannya, MUI mengambil peran kunci dalam memajukan peradaban Islam di Indonesia dan menghadapi berbagai tantangan zaman.
Sebagai Ketua MUI, KH Cholil Nafis telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai isu keagamaan dan sosial yang dihadapi oleh masyarakat Muslim. Ia aktif dalam menyikapi isu-isu kontemporer dan memberikan pandangan yang arif dan bijaksana. Selain itu, beliau juga menginisiasi program-program dakwah dan kemanusiaan untuk meningkatkan kualitas hidup umat Muslim.
Kiyai Cholil Nafis menamatkan pembelajaran formalnya di Madrasah Ibtidaiyah( MIN) Pesantren Salafiyah Syafi’iyah di Sampang, Madura( 1981- 1987), Madarasah Tsanawiyah( MTs) Pesantren Sidogiri di Pasuruan( 1987- 1990), serta Sekolah Menengah Atas( MAN) AL Miftah di Pamekasan, Madura( 1990- 1993). Berikutnya dia meneruskan pembelajaran di IbnuSa’ud. Islamic University, Jakarta serta mencapai gelar Lc ( 1996- 2000) serta di tahun yang sama pula mencapai gelar. S.Ag dari Sekolah Besar Agama Islam Az- Ziyadah Jakarta ( 1996- 2000. Pembelajaran Pascasarjana- nya dituntaskan dari Program Pascasarjana UIN Jakarta dengan gelar Magister (MA)( 2001- 2003) serta University of Malaya, Malaysia dengan gelar Ph.D( 2008- 2010).
Tidak menyudahi di sana Beliau sempat menjajaki program postdoctoral di Universitas Al Khamis Rabath, Maroko 2013. Tidak hanya itu, Kyai Cholil pula menjajaki bermacam program pendidikan non-gelar bersertifikat semacam pembelajaran jenjang I’dad serta Takmili di Lembaga Bahasa Arab Jakarta program Bahasa & Sastra (LIPIA) ( 1993- 1996), Pembelajaran Kader Muballigh/ PKM( 1996- 1997), Pembelajaran Kader Ulama( PKU) Majelis Ulama Indonesia( MUI) Propinsi DKI Jakarta( 1997- 1998), Kursus Bahasa Inggris di Intenational English Course( IEC) Jakarta( 1999- 2000), serta Kursus TOEFL Lembaga Bahasa Universitas Islam Negara LB- UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta( 2002).
Kyai Cholil pula sempat menjajaki Short Course Education Management di University of Leeds, UK( 2005), Short Course di National University of Singapore( 2009), serta Short Course Islamic Economic di International Mustafa University Qom, Iran( 2011). Tidak hanya itu, dia pula sempat jadi visiting scholar di Oxford University, Inggris. Kyai Cholil pula memperoleh Sertifikasi Pengawas Syariah oleh Dewan Syariah Nasional serta Bank Indonesia( 2012),Post-Doctoral di Muhammad V University, Maroko( 2013), Sertifikasi Dewan Pengawas Syariah Nasional Multifinance Syariah ( 2015), serta sertifikat dalam Pelatihan Asesor Kompetensi Pengawas Syariah (2016).
Semenjak mahasiswa Kiyai Cholil Nafis sudah diketahui selaku aktivis mahasiswa. Dia sempat berprofesi selaku Pimpinan Universal Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia( PMII) Cabang Jakarta Pusat( 1997- 1998), Wakil Pimpinan Komite Nasional Pemuda Indonesia( KNPI) Dewan Pengurus Wilayah Wilayah Khusus Ibu Kota Jakarta( 2002- 2005), Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia( MUI) Wilayah Spesial Bunda Kota Jakarta( 2002- 2005), Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama( LBM PBNU)( 1999- 2004) serta Sekretaris MUI Jakarta( 2005- 2010).
Tidak hanya itu, dia pula sempat jadi Wakil Pimpinan LBM PBNU( 2005- 2015), Pimpinan Komisi Dakwah serta Pengembangan Warga MUI Pusat( 2015- 2020) serta Anggota Dewan Syariah Nasional( DSN- MUI)( 2015- 2020). Dikala ini dia berprofesi selaku Pimpinan MUI Pusat( 2020- 2025) yang membidangi Dakwah serta Ukhuwah.
Selaku Pimpinan MUI Pusat, Kiyai Cholil banyak membagikan komentar tentang bermacam permasalahan kontemporer di Indonesia semacam soal dakwah di tv permasalahan penistaan agama, serta bermacam permasalahan keislaman yang lain semacam nasionalisme dalam Islam, BPJS Kesehatan cocok syariah, membina para da’i yang dirasa kurang cocok dengan akhlak sebagai pendakwah, serta lain sebagainya.
Waktu berprofesi selaku Sekretaris Komisi Pengkajian serta Riset MUI Pusat, dia pula mengutarakan berartinya pembelajaran seksualitas dalam upaya buat membagikan penyadaran kepada generasi muda hendak berartinya kebersihan serta kehormatan diri. Tidak hanya itu, dia pula membagikan penerangan soal fatwa dalam Islam.
Dalam aktivitas internasional, Cholil Nafis aktif selaku Pimpinan Bidang keagamaan International Conference of Islamic Scholars( ICIS)( 2015- 2020), serta Pimpinan Forum Antar Umat Bermacam-macam Hirau Keluarga Sejahtera serta Kependudukan( FAPSEDU)( 2014- 2019)
Profil KH Cholil Nafis sebagai Ketua MUI adalah contoh inspiratif dari seorang tokoh ulama yang berperan aktif dalam memajukan peradaban Islam di Indonesia. Melalui kontribusinya, beliau telah membantu menghimpun umat Muslim dalam semangat persatuan dan kesatuan, serta menerapkan nilai-nilai agama yang inklusif dan damai. Semoga artikel ini memberikan wawasan baru tentang perjalanan hidup dan kepemimpinan KH Cholil Nafis kepada pembaca.