Fatwapedia.com – Peminum miras masuk dalam kategori hudud (hukuman-hukuman) yang telah dijelaskan oleh syariat dengan rinci. Berikut ini had bagi pengguna minuman keras (khamr) dalam islam.
A. Pengertian Had dan Khamr
Had adalah larangan mengerjakan sesuatu yang telah diharamkan Allah dengan cara memukul atau membunuh, dan yang dimaksud dengan had-had Allah adalah hal-hal yang telah diharamkan Allah yang diperintahkan agar dijauhi dan tidak mendekatinya.
Sedangkan yang dimaksud dengan khamr adalah setiap yang memabukkan, berupa minuman apapun jenisnya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad:
كل مسكر خمر، وكل خمر حرام
“Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap khamr adalah haram.” (HR. Muslim: 7, dalam kitab Al-Asyribah)
B. Hukum Khamr
Para ulama sepakat akan haramnya minum-minuman keras dan segala yang memabukan, baik sedikit maupun banyak. Silahkan baca pada artikel ini: Haramnya minuman keras dalam islam
C. Hikmah Diharamkannya Khamr
Diantara hikmah diharamkannya khamr adalah untuk menjaga keselamatan agama, akal, badan dan harta seorang muslim,
D. Hukuman bagi Peminum Khamr
Hukuman yang harus ditetapkan kepada peminum khamr yang terbukti dengan pengakuan atau dengan dua saksi yang adil, yaitu cambukan sebanyak delapan puluh kali pada punggungnya, Jika si peminum dari kalangan orang yang merdeka dan seorang hamba sahaya, maka punggungnya dicambuk sebanyak 40 kali cambukan, Hal ini berdasarkan firman Allah tentang hamba sahaya perempuan yang berzina.
فعليهن نصف ما على المحصنات من العذاب
“…maka atas mereka (hamba sahaya) separuh hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami…” (An-Nisa: 132). Maka, hamba sahaya laki-laki digiyaskan kepada hamba sahaya perempuan dalam mendapatkan setengah dari siksa deraan tersebut.
Tempat hukuman:
Nabi juga melaksanakan had atas orang yang meminum khamr dengan memukul (peminum khamr) dihalaman masjid, sebagaimana disebutkan dalam Ash-Shahihain (shahih Al-Bukhari dan shahih Muslim).
E. Syarat Had bagi Peminum Khamr
Syarat ditetapkannya had bagi peminum khamr adalah pelaku seorang muslim, berakal, baligh, bisa membedakan yang baik dan yang jelek, mengetahui keharamannya, dilakukan dalam keadaan sehat bukan dalam keadaan sakit. Akan tetapi, bukan berarti bahwa had tersebut gugur disebabkan kerena sakit, hanya saja pelaksanaannya ditangguhkan hingga sehat, apabila sudah sehat baru dilaksanakan.
F. Tidak Ada Pengulangan Had (hukuman) atas Peminum Khamr
Apabila seorang muslim meminum khamr terus menerus, kemudian ditetapkan had baginya, maka cukup dengan sekali had saja, walaupun ia minum beberapa kali. Jika ia masih tetap minum khamr setelah ditetapkan had, maka hukuman had pun ditetapkan lagi kepadanya, begitu seterusnya setiap meminum khamr.
G. Cara Melaksanakan Had bagi Peminum Khamr
Pelaksanaan had atas peminum khamr dilakukan dengan cara menyuruh si pelaku untuk duduk di atas tanah, kemudian dipukul bagian punggungnya dengan cambuk ukuran sedang (tidak terlalu ringan dan tidak terlalu keras) sebanyak 80 kali cambukan, begitu juga bagi pelaku perempuan, hukumannya sama seperti laki-laki, hanya saja dia ditutup dengan kain tipis yang menutupinya dan tidak menghalanginya dari cambukan (rasa sakit).
Catatan:
Had tidak diterapkan kepada peminum khamr pada saat cuaca sangat dingin sekali, atau sangat panas, dianjurkan untuk menunggu cuaca bagus dan suhu udara dalam keadaan sedang dan dilaksanakan pada tengah hari. Had tidak diterapkan ketika pelaku dalam keadaan mabuk, atau sakit, akan terapi harus menunggu sampai sadar atau sampai sembuh. Wallahu a’lam.