Fatwapedia.com – Pemuda memegang peran sentral dalam perkembangan suatu masyarakat. Sebagai penerus generasi, mereka menjadi tulang punggung dalam mewujudkan perubahan dan inovasi. Kedudukan Pemuda tidak hanya terbatas pada usia, tetapi juga mencakup potensi, semangat, dan kemampuan mereka untuk membentuk arah masa depan.
Dalam Islam, peran serta pemuda memiliki kedudukan yang sangat penting dan dihargai. Pemuda merupakan tonggak masa depan umat islam, yang memiliki potensi untuk membentuk arah dan kemajuan umat Islam. Dengan energi, semangat, dan kreativitas yang dimiliki oleh para pemuda, mereka dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat serta menjalankan tugas-tugas agama dan tanggung jawab sosial mereka.
Pemuda yang dikagumi Allah
Sobwah الصبوة adalah keadaan seseorang pemuda yang tidak memiliki kecenderungan kepada dosa dikarenakan kebiasaanya terhadap kebaikan. Serta kuatnya tekad dan kemauan untuk menjauhi keburukan padahal kondisi muda adalah keadaan yang kebanyakan orang cenderung kepada hawa nafsunya. Dalam hadits ini juga menjelaskan akan keistimewaannya seorang pemuda yang meninggalkan maksiat dan menyibukkan diri dalam ketaatan kepada Allah.
Fase remaja bukanlah fase untuk mengisinya dengan maksiat dan terjatuh pada dosa-dosa dan tenggelam dalam syahwat serta bukan pula jenjang untuk memenuhi segala hasrat dan keinginannya dengan alasan klasik bahwa hidup hanya sekali atau taubat nanti saja kalau sudah tua.
Namun fase remaja adalah fase penuh kekuatan pada setiap tingkatan hidup manusia. Maka hendaknya diisi dengan menyibukkan diri taat kepada Allah serta konsisten diatas jalan kebenaran dan tidak menyibukan diri dan memanfaatkan usianya untuk bermaksiat kepada Allah.
يقولُ النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: “إنَّ اللهَ ليَعجَبُ مِن الشابِّ ليستْ له صَبْوةٌ” أي: ليس له ميل إلى الهوى والمعصية، لحُسنِ اعتِيادِه للخَيرِ، وقوَّةِ عَزيمَتِه فِي البُعدِ عن الشَّرِّ في حالِ الشَّبابِ الذي هو مَظِنَّةٌ لضِدِّ ذلك، وخَصَّ الشابَّ؛ لكَونِه مَظِنَّةَ غَلَبةِ الشهوةِ؛ لِما فيه مِن قوَّةِ الباعِثِ على مُتابَعةِ الهَوى؛ فإنَّ مُلازَمةَ العبادةِ مع ذلك أشَدُّ، وأدَلُّ عَلَى غَلَبةِ التَّقْوى.”
Nabi shalallahu alaihi wasallam. “Sesungguhnya Allah kagum kepada pemuda yang memiliki sobwah.” Maksudnya tidak punya kecenderungan kepada maksiat disebabkan kebiasaannya kepada kebaikan, kuatnya tekad dan kemauan keras menjauhkan diri dari keburukan di usia mudanya yang mana usia muda -umumnya- menjadi sumber segala keburukan. Hal ini di latarbelakangi oleh kekuatan yang dimilikinya yang memungkinkan untuk melakukan segala sesuatu termasuk dosa. Sehingga konsisten beribadah pada usia remaja merupakan tantangan berat bagi pemuda. Dan cukuplah itu menjadi bukti besarnya kekuatan taqwa yang dimilikinya.