Fatwapedia.com – Pokok-Pokok isi kandungan surat Al Kafirun – Dalam susunan Al Mush-haf, surat Al Kaafiruun adalah surat ke-109, terdiri dari 6 ayat, diturunkan di kota Mekah, sehingga dinamakan surat Makkiyyah. Surat ini turun sesudah surat Al Maa uun. Nama Al Kaafiruun diambil dari kata Al Kaafiruun (orang-orang Kafir) yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-pokok isi kandungan surat Al Kaafiruun Asbabun-Nuzul (sebab turun) Surat Al Kaafiruun ialah suatu ketika orang-orang kafir Quraisy berkata kepada Nabi Muhammad SAW. Sekiranya engkau tidak berkeberatan mengikuti kami(menyembah berhala) selama satu tahun, pasti kami akan mengikuti agamamu selama satu tahun pula Untuk menjawab tawaran orang-orang kafir itu Allah SWT menurunkan surat Al Kaafirun ayat 1-6.
Sesudah menerima wahyu surat Al Kaafiruun ini, beliau menuju Masjidil Haram. Di sana sudah berkumpul sejumlah besar kaum kafir Quraisy. Nabi Muhammad SAW membacakan surat yang baru turun ini kepada merek Mendengar jawaban Nabi yang tegas itu, mereka berputus asa. Mereka gagal dalam mengajak Nabi untuk menyembah berhala.
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ 🔸 لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ 🔸وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
“Wahai Muhammad, Katakanlah kepada kaum kafir, wahai orang orang kafir! Aku tidak akan menyembah tuhan yang kalian sembah. Kalianpun tidak menyembah tuhan yang kami sembah.”
Maksud ayat ini, Allah menegaskan bahwa Nabi dan orang-orang mukmin tidak menyembah berhala yang disembah oleh musyikin Quraisy. Nabi Muhammad SAW bersama orang-orang mukmin hanya menyembah Allah SWT Yang Maha Esa dan Maha Kuasa Berhala berhala yang mereka sembah tidak akan dapat memberikan manfaat atau madharat kepada penyembahnya. Nabi dan orang-orang mukmin hanya menyembah Allah SWT Tuhan yang tidak bersekutu, tidak beranak dan tidak diperanakkan.
Sebaliknya orang-orang kafir Quiaisy itu bukan penyembah Allah SWT Yang Maha Esa dan Maha Kuasa. Mereka Adalah penyembah berhala dan dewa-dewa yang mereka anggap dapat menolong. Mereka adalah penyembah dewa yang mereka sangka berdiam pada pohon pohon besar, pada berhala yang mereka buat sendiri, atau tempat tempat lain Selanjutnya pada ayat ke-4 ditegaskan lagi
Selanjutnya pada ayat ke-4 ditegaskan lagi
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ
aku tidak akan mau menyembah dengan cara-cara kalian menyembah tuhan kalian.
Menegaskan bahwa Nabi dan orang-orang mukmin tidak Ayat ini pernah menjadi penyembah berhala yang disembah oleh orang orang kafir itu. Nabi dan sahabat-sahabat beliau tidak akan pernah menjadi penyembah berhala dan patung, Islam adalah agama tauhid, sedang menyembah berhala berarti mempersekutukan (membuat tandingan Tuhan) yang sangat bertentangan dengan Tauhid Karenanya tidak mungkin Nabi dan kaum mukmin menjadi penyembah berhala.
Sepintas lalu arti ayat ke-4 dengan ayat ke-2 hampir sama, padahal ada perbedaan, Perbedaan antara ayat 4 dan ayat 2 ialah :
Dalam ayat ke-2 dinyatakan bahwa Nabi tidak menyembah apa yang disembah orang kafir, sedang dalam ayat ke-4 dinyatakan bahwa Nabi tidak akan pernah menjadi penyembah apa yang disembah orang kafir.
Tegasnya, pada ayat 2 menerangkan keadaan saat itu dan ayat 4 menegaskan saat yang akan datang.
Mengenai keadaan orang kafir juga ditegaskan:
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
Dan kalianpun tidak menyembah tuhan kalian dengan cara aku menyembah Tuhanku.
Bunyi ayat ke 5 ini sama dengan ayat 3. tetapi pengertiannya sedikit bah berbeda. Ayat 3 menjelaskan bahwa orang kafir itu tidak menyembah Mereka Allah SWT, sedang ayat 5 menjelaskan bahwa orang kafir tdak akan pernah mau beriman. Mereka tidak akan mau menyembah Allah SWT. Ayat ke 5 ini membuka kedok mereka. orang-orang kafir ouraisy menawarkan kerjasama dengan Nabi dalam menyembah Tuhan orang-orang kafir mengajak Nabi. Sebenarnya orang-orang kafr itu sedukit pun tidak akan mau menyembah Allah. oleh karenannya Allah mewahyukan kepada Nabi tentang keadaan orang-orang kafr yang sebenarnya.
Dengan demikian terbukalah kedok mereka dan gagallah siasat yang busuk kaum kafir Quraisy
Kemudian pada akhir surat Al Kaafiruun ini Allah SWT tidak memberikan garis yang tegas dalam menghadapi orang kafir, yaitu rang- sikap tegas kepada musuh-musuh Alah dengan firman-Nya :
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Untukmu agamamu dan untukkulah agamaku.
Ayat terakhir ini merupakan kunci jawaban Nabi terhadap tawaran sama orang-orang kafir. Ditegaskan bahwa jangan mencoba-coba empengaruhi Nabi dan pengikutnya. Untukmu, ikutlah ajaran mu yang mempersekutukan Tuhan, sedangkan untukku, bagiku, bahwa akan tetap mengikuti agamaku yang mengajarkan iman tauhid.
Orang Dari surat Al Kaafiruun ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa orang islam harus tegas menghadapi orang yang men membelokkan keimanan kita. Disamping itu kita tidak dibenarkan mencan ukkan ajaran Agama Islam dengan ajaran-ajaran lain. Alaran Islam sudah lengkap dan sempurna. Tidak perlu lagi nambah dengan ajaran agama lain yang akan merusak keimanan kita.
Asbabun-Nuzul Surat Al-kafirun
Sebab turunnya surat ini adalah Kaum kafir Quraisy berusaha keras membujuk dan memengaruhi Rasulullah saw. agar mengikuti ajaran mereka. Mereka menawarkan harta kekayaan yang sangat banyak, agar beliau menjadi orang terkaya di kota Mekah. Kepada beliau dijanjikan akan dikawinkan dengan wanita yang paling cantik, baik gadis maupun janda yang beliau kehendaki. Dalam upaya membujuk Rasulullah saw., mereka mengatakan, “Inilah wahai Muhammad yang kami sediakan untukmu, agar kamu tidak memaki dan menghina tuhan kami dalam satu tahun!” Jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Saat ini, aku belum bisa menjawab. Aku akan menunggu wahyu dari Allah Tuhanku lebih dahulu.” Sejalan dengan peristiwa ini, maka Allah Subhanahu wata’ala menurunkan wahyu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berupa surah Al-Kafirun. Yaitu sebagai jawaban penolakan terhadap tawaran mereka. Tawaran yang menurut ukuran orang umum sangat menggiurkan. Namun, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak terperangkap bujuk rayu mereka, dan tetap mempertahankan dakwah islamiah.
Inti Sari Ajaran Surat Al-kafirun
Kandungan surat Al-kafirun bisa dirangkum dari poin-poin di bawah ini:
- Surat Al afiruun terdiri dari 6 ayat, turun di Mekah sesudah surat Al Maa uun.
- Nama Al Kaafinuun(orang-orang kafir) diambil dari kata”Al Kaafiruun yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
- Surat Al Kaafiruun diturunkan untuk memberikan jawaba terhadap tawaran orang-orang kafir quraisy yang men untuk bekerjasama dalam snal agama, dengn berganti-ganti cara menyembah Tuhan.
- Nabi bersama kaum Mukmin hanya menyembah Allah SWT tidak menyembah berhala dan tidak akan menyemoahnya untuk selama-lamanya. Mereka
- Orang-orang kafir Quraisy menyekutukan Allah. dan menyembah berhala. Mereka tidak menyembah Allah SWT tidak akan mau menyembahNya untuk selama-lamanya.
- Kita harus mempunyai sikap yang tegas terhadap orang yang mencoba-coba membelokkan tauhid kita.