Mengubah Nama Menjadi Islami Setelah Masuk Islam, Haruskah?

Mengubah Nama Menjadi Islami Setelah Masuk Islam

Fatwapedia.comBerikut ini adalah fatwa tentang hukum Mengubah Nama Menjadi nama Islami Setelah Masuk Islam.

 يقول السائل: إن أحد أصدقائه وهو إنجليزي مسيحي كاثوليكي يرغب في اعتناق الإسلام، ويطلب إفادته عما إذا كان تغيير اسمه إلى اسم إسلامي يعتبر شرطًا لتمام إسلامه أو لا.

Penanya menyampaikan: Salah satu teman saya, orang Inggris, beragama Kristen Katolik, ingin masuk Islam, dan ia ingin tahu, apakah mengubah namanya menjadi nama yang Islami merupakan syarat kesempurnaan keislamannya?

الجواب : فضيلة الشيخ جاد الحق علي جاد الحقإن جمهور علماء المسلمين على أن الإسلام والإيمان عند الله تعالى نطقٌ باللسان وعملٌ بالأركان، ويريدون بهذا أن الأعمال شرط تمام الإسلام، ثم إن أركان الإسلام هي المُبَيَّنة في الحديث الذي رواه البخاري ومسلم واللفظ للبخاري عن ابن عمر رضي الله عنهما قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم يقول: «بُنِيَ الإِسْلامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ».

Jawaban Fadhilatusy Syaikh Jadul Haq ‘Ali Jadul Haq: Mayoritas ulama kaum muslimin menyatakan bahwa Islam dan Iman di sisi Allah ta’ala adalah ucapan lisan dan amal dengan anggota badan. Yang mereka maksud, amal merupakan syarat sempurnanya keislaman. Dan yang dimaksud dengan rukun Islam adalah yang dijelaskan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim (lafazh dari Al-Bukhari), dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, ‘Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam bersabda’:

بُنِيَ الإِسْلامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Artinya: “Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu: Kesaksian (syahadat) bahwa tiada Ilah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji, dan puasa di bulan Ramadhan.”

والدخول في الإسلام يكون بالنطق بالشهادتين والتبرُّؤِ من الأديان كلها سوى الإسلام، فإذا كان الداخل في الإسلام نصرانيًّا تبرأ من النصرانية وشهد بأن عيسى عليه السلام عبد الله ورسوله، ويشهد كذلك بأنه دخل في الإسلام، ولا يشترط في كل ذلك النطق باللغة العربية بل بأي لغة يحسن الحديث بها، وأن يعتقد الداخل في الإسلام أنه عقيدة وشريعة وعمل.

Masuk Islam itu dengan cara mengucapkan dua kalimah syahadat dan berlepas diri dari seluruh agama, kecuali Islam. Jika orang yang masuk Islam sebelumnya seorang Nasrani, maka ia harus berlepas diri dari ajaran Nasrani dan bersaksi bahwa ‘Isa ‘alaihis salam adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, sekaligus bersaksi bahwa ia telah masuk Islam. Dan kesaksian ini tidak disyaratkan diucapkan dengan bahasa Arab. Ia boleh mengucapkannya dengan bahasa apapun yang ia bisa. Orang yang masuk Islam juga harus meyakini bahwa Islam itu adalah ‘aqidah, syariah, dan amal.

وعلى هذا فهل يُشترط تغير اسم معتنق الإسلام إلى اسم إسلامي، أو أن هذا ليس من الشروط الضرورية للدخول في الإسلام؟

Kemudian, apakah orang yang ingin masuk Islam disyaratkan harus mengubah namanya menjadi nama yang Islami, atau ia bukan syarat penting (dharuri) untuk masuk Islam?

بالنظر في الأحاديث النبوية الشريفة وأقوال الفقهاء نرى أن تغيير الاسم ليس من الشروط الضرورية للدخول في الإسلام، غير أنه لما كان العرف قد جرى بأن ديانة الشخص يُستدل عليها ظاهرًا من اسمه، واستقر العرف كذلك على أن للمسلمين أسماء تجري بينهم، 

Setelah mengkaji hadits-hadits Nabi yang mulia dan pendapat para ahli fiqih, kami berpendapat perubahan nama bukanlah syarat penting (dharuri) untuk masuk Islam. Namun, jika berlaku ‘urf di tengah masyarakat, bahwa nama seseorang bisa menunjukkan agamanya, bahwa orang-orang Islam punya nama-nama yang biasa mereka gunakan, 

ولكل ديانة أخرى -كاليهودية والمسيحية- أسماء كذلك يتعارفونها، فالأَوْلَى للداخل في الإسلام أن يتَّخِذَ له اسمًا من أسماء المسلمين؛ لأنه مظهر من المظاهر الإسلامية، ولأن العرف السليم له في الإسلام اعتبار في الأحكام الشرعية. والله سبحانه وتعالى أعلم

demikian juga agama-agama lainnya, seperti Yahudi dan Kristen, juga punya nama-nama khusus yang mereka gunakan, maka orang yang baru masuk Islam sebaiknya (al-awla) memakai nama-nama khas kaum muslimin. Karena itu salah satu penampakan dari syiar Islam, juga karena ‘urf yang baik (‘urf salim) dalam Islam diakui dalam penetapan hukum-hukum syariah.

Wallahu subhanahu wa ta’ala a’lam.

Diterjemahkan dari: http://www.dar-alifta.org/ar/ViewFatwa.aspx?ID=11549

Penerjemah: Muhammad Abduh Negara

Leave a Comment