Pengertian Akutansi: Tujuan, Kegunaan dan Jenisnya


Fatwapedia.com – Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, pengukuran, dan pelaporan transaksi keuangan sebuah entitas bisnis. Tujuan utama dari akuntansi adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya kepada pengguna internal dan eksternal untuk pengambilan keputusan. 

Kegunaan Akuntansi antara lain:

1. Pencatatan dan pengukuran: Akuntansi memungkinkan pencatatan setiap transaksi keuangan yang terjadi dalam bisnis dan mengukur nilai keuangan dari aset, kewajiban, modal, pendapatan, dan biaya.
2. Pelaporan keuangan: Dengan menggunakan prinsip akuntansi yang sesuai, laporan keuangan dapat disusun seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan ini memberikan gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan kepada pemilik, investor, pihak berkepentingan, dan otoritas pajak.
3. Pengambilan keputusan: Informasi keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi membantu manajer dalam pengambilan keputusan yang tepat, termasuk penentuan strategi bisnis, alokasi sumber daya, evaluasi kinerja, dan proyeksi keuangan.

Fungsi Akutansi Bagi Perusahaan 

Akuntansi memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan, di antaranya:
1. Pencatatan Transaksi Keuangan: Fungsi utama akuntansi adalah mencatat semua transaksi keuangan perusahaan, termasuk pendapatan, pengeluaran, investasi, dan pinjaman. Ini membantu perusahaan untuk memiliki catatan yang akurat tentang aktivitas keuangan mereka.
2. Pengukuran Kinerja Keuangan: Akuntansi membantu perusahaan mengukur kinerja keuangan mereka melalui berbagai laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Dengan informasi ini, manajemen dapat mengevaluasi sejauh mana perusahaan mencapai tujuan keuangan mereka.
3. Pengambilan Keputusan: Informasi keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi digunakan oleh manajemen untuk mengambil keputusan strategis. Misalnya, berdasarkan laporan keuangan, mereka dapat memutuskan apakah perlu memperluas operasi, mengurangi biaya, atau mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien.
4. Pematuhan Hukum dan Peraturan: Akuntansi memastikan bahwa perusahaan mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku dalam bidang keuangan dan pajak. Ini melibatkan pemenuhan kewajiban perpajakan, pelaporan keuangan kepada otoritas yang berwenang, dan lain sebagainya.
5. Evaluasi Kredit: Laporan keuangan yang disiapkan oleh akuntansi sering digunakan oleh pihak eksternal seperti bank atau investor potensial untuk mengevaluasi kredit dan risiko investasi dalam perusahaan.
6. Perencanaan Keuangan: Akuntansi membantu dalam perencanaan keuangan jangka panjang dan pendek. Dengan melihat proyeksi keuangan dan tren historis, perusahaan dapat merencanakan anggaran, investasi, dan strategi keuangan lainnya.
7. Pelaporan Keuangan: Perusahaan harus memberikan laporan keuangan kepada pemegang saham, pemegang obligasi, dan pihak-pihak terkait lainnya. Akuntansi memainkan peran kunci dalam menyusun laporan-laporan ini.
Dengan kata lain, akuntansi adalah alat penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan, membantu mereka memahami, mengukur, dan mengelola aspek keuangan mereka secara efektif.

Jenis-jenis akuntansi meliputi:

Ada beberapa jenis akuntansi yang digunakan dalam dunia bisnis dan keuangan. Beberapa jenis utama akuntansi termasuk:
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting): Jenis akuntansi ini fokus pada pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan kepada pihak eksternal seperti investor, pemegang saham, kreditur, dan pihak berwenang. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan mencakup neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
2. Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting): Akuntansi manajemen berfokus pada penyediaan informasi keuangan kepada manajemen perusahaan untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan internal. Ini termasuk perencanaan anggaran, analisis biaya, perhitungan harga pokok produksi, dan evaluasi kinerja bisnis.
3. Akuntansi Pajak (Tax Accounting): Akuntansi pajak adalah jenis akuntansi yang berkaitan dengan perpajakan. Ini mencakup perhitungan pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Tujuannya adalah untuk memastikan perusahaan mematuhi hukum pajak dan meminimalkan kewajiban pajaknya secara legal.
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting): Akuntansi biaya berkaitan dengan menghitung dan menganalisis biaya produksi atau penyediaan barang dan jasa. Ini membantu perusahaan memahami biaya yang terlibat dalam operasi mereka dan mengoptimalkan pengeluaran.
5. Akuntansi Keuangan Publik (Public Accounting): Akuntan publik bekerja untuk firma akuntansi yang independen dan memberikan layanan audit, konsultasi, dan perpajakan kepada klien eksternal. Mereka juga dapat memberikan jasa sertifikasi laporan keuangan.
6. Akuntansi Pemerintah (Governmental Accounting): Akuntansi pemerintah berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan entitas pemerintah, seperti pemerintah kota, kabupaten, atau negara. Ini memiliki persyaratan dan prinsip akuntansi yang berbeda dari sektor swasta.
7. Akuntansi Forensik (Forensic Accounting): Jenis akuntansi ini berfokus pada penyelidikan keuangan untuk mendeteksi penipuan, penggelapan, atau kegiatan ilegal lainnya. Akuntan forensik sering bekerja dengan pihak berwenang dan pengacara dalam penyelidikan hukum.
8. Akuntansi Syariah (Islamic Accounting): Akuntansi syariah adalah jenis akuntansi yang mengikuti prinsip-prinsip keuangan Islam. Ini mencakup pencatatan transaksi yang sesuai dengan hukum Islam, seperti larangan riba (bunga) dan investasi dalam bisnis yang melanggar prinsip-prinsip syariah.
Setiap jenis akuntansi memiliki peran dan fokusnya sendiri dalam membantu perusahaan dan organisasi mengelola keuangan mereka sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka.

Leave a Comment