Fatwapedia.com – Al-Qur’an memerintahkan kepada para orangtua agar mendidik anak-anaknya dengan pendidikan yang didasari oleh keimanan dan menanamkan nilai islami ke dalam hati anak-anak mulai dari usia 0-3 tahun. Atau dengan kata lain sejak sedini mungkin.
Anak-anak yang lahir ke alam dunia adalah generasi penerus. Mereka adalah tunas-tunas baru yang akan tumbuh dan berkembang. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-qur’an.
Tidak ada pendidikan yang akan membuahkan hasil yang baik kecuali pendidikan yang didasari oleh keimanan. (Sa’ad Karim 2006: 5)
Allah swt. Berfirman dalam Quran surat An-Nissa ayat: 9
Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (An-Nisaa: 9)
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa sudah kewajiban orang dewasa untuk tidak menyianyiakan anak-anak mereka dan memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak tersebut. Selain itu, anak juga merupakan sebuah anugrah yang diamanatkan oleh Allah kepada orangtua maka dari itu orangtua wajib bertanggungjawab atas segala kebutuhan anaknya baik berupa materil maupun immateril.
Dijelaskan pula oleh Imam Abu Hamid Al-Ghazali (Sa’ad Karim, 2006: 9) dalam kitab Ihya-nya menyatakan “Sesungguhnya seorang anak yang terlahir ke alam dunia adalah amanah yang diberikan Allah kepada orangtua. Ia terlahir dalam kondisi putih, suci dan bersih tanpa noda dan kotoran sedikitpun.”
Dan juga dijelaskan dalam Surah Al-Anfal ayat: 27
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman,janganlah kalian mengkhianati (amanat) Allah dan Amanat Rasul,dan janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang diamanatkan kepada kalian,sedangkan kamu mengetahui”. (Q.S. al-Anfal/8:27)
Menurut ayat diatas dijelaskan bahwa sebuah amanah tidak boleh di sia-siakan begitu saja, amanah harus dipelihara sebaik mungkin. Anak adalah amanah yang dititpkan oleh Allah swt. kepada setiap orangtua. Sebagai amanah, maka sang anak harus dipelihara, dijaga, dirawat dan dididik dengan baik serta berilah pondasi iman yang kuat dan benar agar mereka tumbuh menjadi manusia yang membangun, bukan merusak. Memberi pendidikan yang islami kepada anak usia dini secara tepat, akan melahirkan generasi yang tidak saja pandai ilmu pengetahuan tapi pandai bersyukur sebagai makhluk Allah swt.
Pada dasarnya pendidikan agama Islam harus ditanamkan bagi anak-anak sejak usia dini sampai akhir hayatnya karena manusia memiliki kewajiban untuk terus berikhtiar mencari ilmu sepanjang kehidupannya di dunia. Seperti yang kita ketahui di tengah zaman globalisasi ini terdapat banyak sekali pengaruh negatif yang mampu menjauhkan kita dari Islam termasuk anak usia dini. Oleh karena itu, untuk membentuk anak-anak kita menjadi generasi yang sholeh, berbakti kepada orangtua dan mampu mengembalikan kejayaan Islam maka kita sebagai orang dewasa harus membimbing serta mengarahkan mereka ke jalan yang diridhoi oleh Allah swt.
Di Indonesia sendiri saat ini yang menjadi permasalahan yakni semakin merosotnya akhlak masyarakat yang menjadi salah satu keprihatinan. Globalisasi kebudayaan sering dianggap sebagai salah satu penyebab kemerosotan akhlak tersebut. Memang, kemajuan filsafat, sains, dan teknologi telah menghasilkan kebudayaan yang semakin maju. Namun, kebudayaan yang semakin mengglobal itu, ternyata sangat berdampak terhadap aspek moral manusia itu sendiri, termasuk anak usia dini.
Sementara itu, globalisasi kebudayaan benar-benar tidak dapat ditiadakan atau dihindari. Berdasarkan hal ini pula, para orangtua dan pendidik wajib memberikan penguatan iman dan pendidikan yang memiliki konsep islami guna memberi antisipasi agar anak tidak melakukan penyimpangan dalam berperilaku. Pendidikan yang berkonsep islami akan membuat anak memiliki filter dalam perilaku sosialnya, anak akan mampu melaksanakan yang baik dan menghindari hal-hal yang buruk. oleh karena itu, pembentukan akhlak yang baik diawali dari pemberian pengajaran islam sedini mungkin bagi anak.
Akhlak mulia terbentuk dari pengajaran dan perilaku orang dewasa itu sendiri, karena pada dasarnya anak adalah peniru ulung. Apa yang terjadi pada perilaku anak itu merupakan hasil tiruan anak dari orang-orang terdekatnya. Apa yang anak lihat, apa yang anak dengar dan apa yang anak alami didalam suatu lingkungannya itu akan berpengaruh besar pada karakter dan akhlak yang dimiliki oleh anak tersebut. Maka dari itu ajaran islam atau didikan islamlah yang dianjurkan untuk membentuk karakter dan akhlakul karimah pada anak berdasarkan apa yang telah dicantumkan didalam Al-qur’an.
Selain orangtua pengaruh guru juga begitu besar terhadap perkembangan jiwa anak, sehingga segala perbuatan dan tingkah laku guru lebih mewarnai kehidupan sehari-hari anak, biasanya anak lebih menurut bila gurunya memberi nasihat dari pada orangtuanya sendiri, lebih-lebih anak di bawah usia lima tahun.
Sejak lahir ajaran-ajaran islam sudah mulai diterapkan pada anak, hal tersebut dibuktikan dengan konsep-konsep pendidikan dan pembinaan anak, bahkan sejak masih dalam kandungan yang diterangkan dalam ajaran islam contohnya saja sejak lahir anak sudah mulai diadzani, hal tersebut tentunya merupakan upaya pengenalan adanya sang pencipta terhadap anak. Jika anak sejak dini telah mendapatkan pendidikan Islam insyaallah ia akan tumbuh menjadi insan yang mencintai Allah dan Rasul-Nya serta berbakti kepada orangtuanya. Untuk itulah pentingnya pendidikan pada anak usia dini ditanamkan agar anak ketika besar dapat mengembangkan nilai-nilai ajaran Islam.
Anak usia dini merupakan aset bagi bangsa, oleh karena itu kita harus mengupayakan agar penerus bangsa ini tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin, sehingga mereka kelak akan mampu mewujudkan apa yang diinginkan bangsa dengan tepat bahkan lebih dari apa yang kita harapkan.
Di Taman Kanak-kanak, anak akan selalu memperhatikan setiap tingkah laku guru, kemudian mencontohnya dan akan dikerjakannya setiap ada kesempatan. Sosok gurunya adalah sosok yang menjadi idola bagi anak, karena itu, amatlah penting peranan seorang guru Taman Kanak-kanak dalam pembinaan dan pengembangan mental anak didiknya, lebih-lebih dalam masalah pendidikan agama dan budi pekerti. Untuk itu, seorang guru Taman Kanak-kanak harus pandai dalam segala bidang ilmu pengetahuan sehingga mereka dapat menyampaikan materi atau bahan pengajaran dalam proses belajar mengajar setiap harinya. Di samping mereka harus menguasai metode dan teknik pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak.
Pada umumnya tingkat keimanan seseorang ditentukan oleh pengalaman dan latihan-latihan yang dilalui pada masa kecilnya. Seseorang yang pada waktu kecilnya tidak pernah mendapatkan pendidikan agama, maka pada saat dewasa, ia tidak akan merasakan pentingnya agama dalam hidupnya. Lain halnya dengan orang yang diwaktu kecilnya mempunyai pengalaman-pengalaman agama misalnya ibu bapaknya orang yang mengenal agama, lingkungan sosial dan kawan-kawannya juga hidup menjalankan agama, ditambah pula dengan pendidikan agama secara disengaja di rumah, sekolah dan masyarakat. Maka anak-anak itu akan dengan sendiriya mempunyai kecenderungan untuk hidup dalam aturan-aturan agama, terbiasa menjalankan ibadah, takut melangkahi larangan-larangan agama dan dapat merasakan nikmatnya hidup.
Pentingnya pendidikan yang islami pada anak usia dini juga didukung oleh karakteristik anak usia dini itu sendiri. Menurut Dodi Wandra (http://dodiiwandra.blogspot.com/2012/01/perkembangan-anak-usia-dini.html) terdapat beberapa karakteristik anak usia dini, diantaranya ;
- Bersifat egosentris
- Memiliki rasa ingin tahu yang besar
- Aktif dan energik
- Memiliki Keunikan
- Eksploratif dan berjiwa petualang
- Senang dan kaya dengan fantasi
- Mudah Frustasi dan putus asa
- Daya perhatian yang pendek
- Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman
Dengan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh anak tersebut, maka akan mempermudah anak dalam memperoleh pendidikan yang bermakna dan mampu diingat anak sampai akhir hayatnya
Pendidikan Apa yang Bisa diterapkan Pada Anak Usia 0-3 Tahun?
Berikut ini petunjuk bagi orang tua maupun para tenaga pendidikan dalam menerapkan nilai-nilai pendidikan islam anak usia dini (0-3) menurut Syaikh Jamal Abdurrahman dalam bukunya athfalul muslimin kaifa rabbahumun nabiyul amiin.
- Bercengkrama dan bermain bersama yang mepibatkan fisik
- Sayangi dikala sakit dan memberi maklum ketika mengompol
- Memanggil dengan panggilan yang baik
- Mengajak sholat berjamaah di masjid
- Mrngajarkan kalimat tauhid
- Memperhatikan penampilan dan potongan rambut
- Menggendong di atas pundak dan mengajak berkendara bersama
- Mengajarkan etika berpakaian
- Mencium dan tersenyum pada anak-anak
- Memberi hadiah dan mengusap kepala dengan kasih sayang
- Menanamkan kejujuran dan jauhkan dari berbohong
- Memberi waktu bermain kepada anak-anak
- Tidak mengajarkan perkataan dan perbuatan negatif di hadapan anak-anak
- Memberi nasehat sambil berjalan bersama
- Menghargai permainan anak
- Dll.