Fatwapedia.com – Berbagai eksperimen terus dilakukan oleh para ahli kesehatan untuk menemukan pengobatan alami yang aman. Tentu saja metode pengobatan alternatif berdasarkan bahan alami yang tidak berbahaya bagi tubuh manusia sangat penting. Salah satu hasil temuan yang baru-baru ini di kembangkan adalah pengobatan dengan menghirup udara sarang lebah.
Perawatan dengan udara sarang lebah dilakukan melalui sesi khusus, dimana pasien menghirup udara di dalam sarang lebah menggunakan cannula dan slang oksigen. Meskipun bagi banyak pasien hal ini tidak biasa karena udara yang bau.
Menakjubkan..!! udara yang terdapat pada sarang lebah ternyata lebih bersih dan segar dibanding udara yang dihirup manusia dan tingkat sterilnya setara dengan yang ada di ruang operasi medis bahkan lebih alami tanpa ada unsur buatan industri, sangat bermanfaat untuk melonggarkan saluran pernafasan, alergi udara dan asma.
Dalam konteks ini, fisioterapis, Janet Konrad, dalam wawancara dengannya di program Your Health in Your Hands, meyakinkan mereka yang takut pada lebah, dengan mengatakan, “Tidak perlu takut mendekati sarang lebah, karena mereka dilengkapi dengan jaring yang hanya bisa dilalui oleh udara.”
Penyembuhan dengan udara lebah bukanlah hal baru, melainkan sudah ada sejak lebih dari satu abad yang lalu Rahasia dari metode pengobatan ini terletak pada komponen udara ini, yang terdiri dari minyak dan fitonutrien yang bersifat antibakteri dan menenangkan.
Apakah pengobatan dengan udara lebah menyebabkan alergi?
Terlepas dari manfaat menggunakan udara lebah untuk pasien asma, beberapa dokter memperingatkan adanya syok anafilaksis. Tetapi Dokter Wolfgang Shotet, seorang spesialis alergi di Rumah Sakit Martha Marie di Hala, percaya bahwa menghirup udara dari sarang lebah berbeda dengan orang yang disengat lebah tawon, dan alasannya adalah bahwa melalui sengatannya sejumlah besar alergen dengan cepat mencapai ke dalam tubuh. Tetapi saat Anda menarik napas, jumlah alergennya minimal dan datang secara bertahap. Karena itu, menurut dokter, kemungkinan syok cukup kecil.
Di sisi lain, beberapa ahli memperingatkan bahwa metode pengobatan ini masih kurang memiliki bukti kuat akan kemanjurannya, dan untuk membuktikan keefektifannya diperlukan tes yang lebih rumit dan mahal. Jadi itu tetap dalam kategori “pengobatan eksperimental”.