Oleh: Halimi Zuhdy
Fatwapedia.com – Perayaan besar sering dilakukan raja Dekianus. Pesta pora, menyembah berhala dan berkorban atas berhala-berhala yang disembahnya. Semua rakyat keluar atas titah sang raja, untuk mengikuti perayaan besar. Beberapa pemuda memisahkan diri, tidak mengikuti pesta kemaksiatan dan kemungkaran itu, tapi ada yang tahu keberadaan mereka dan diadukan pada raja Dekianus. Raja pun memanggil beberapa pemuda itu, mereka datang menghadap raja, tapi mereka malah berdakwah dan menolak untuk menyembah berhala. Raja Dekianus marah besar, karena disuruh menyembah Allah swt. Prajurit pun dipanggil untuk membunuh para pemuda yang membangkang itu.
Itu adalah kisah awal Ashabul Kahfi (penghuni gua al-Kahfi). Tujuh pemuda yang mempertahankan akidahnya, menentang kemungkaran dan kemaksiatan, dan berdakwah atas nama kebenaran. Ketika mereka diburu untuk dibunuh oleh prajurit Dekianus, mereka menemukan gua (al-kahf). Ketika berada di gua inilah, beberapa permintaan diajukan kepada Allah (berdoa). Apa doa yang mereka pinta padaNya?. Apakah mereka meminta agar bisa bertahan di gua itu?, Atau mereka minta dibuat tertidur lama sampai ratusan tahun?,.atau meminta diselamatkan dari kejaran para prajurit raja?. Atau mereka meminta kekuatan dan kemenangan?
Tidak, mereka tidak meminta ditidurkan, mereka juga tidak meminta pertolongan (an-nashr), tidak pula meminta kemenangan (dhufr) dan kekuatan (tamkin) dan lainnya. Mereka meminta (berdoa) dengan doa yang sangat sederhana, tapi luar biasa, yaitu agar diberikan “Ar-Rusyd”.
{ إِذۡ أَوَى ٱلۡفِتۡیَةُ إِلَى ٱلۡكَهۡفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَاۤ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةࣰ وَهَیِّئۡ لَنَا مِنۡ أَمۡرِنَا رَشَدࣰا }
(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.” [Surat Al-Kahfi: 10]
Dan permohonan yang sama, juga diminta oleh Jin ketika mendengar al-Qur’an pertama kali “Yahdi ila Rusydi”. Demikian juga ketika Nabi Musa bertemu dengan orang shaleh, juga meminta satu perkara yaitu Al-Rusyd “mimma ullimta Rusyda”. Dan dalam Al-Qur’an sangat banyak kata Rusyd ini, dan diartikan dengan petunjuk. Tapi, apa perbedaan kata “Rusyd” dan “Hidayah”?..menarik bila ditilik lebih jauh perbedaan dua kata yang diartikan sama (petunjuk), tapi pada hakekatnya memiliki maksud yang berbeda.
Kira-kira, apa arti dari “rusyd, petunjuk” yang diminta oleh Ashab Al-Kahfi tersebut?. Rusyd adalah (1) sadad (tepat, mengenai sasaran, benar), (2) ishabah wajh haqiqah (menemukan kebenaran), (3) as-sair fittijah al-shahih (bergerak menuju kebenaran).
Menarik permintaan As-habul Kahfi ini. Para pemuda yang -biasanya- seumurannya suka berpesta dan berfoya-foya, tidak terlalu peduli dengan agama, berbeda dengan para pemuda yang dijaga oleh Allah, di antaranya ada pemuda ini. Permintaan mereka bukanlah kekuasaan untuk melawan diktator, atau ketenangan, kekayaan dan kekuatan, tetapi permintaannya adalah Al-Rusyd (petunjuk yang lurus). Karena mereka paham, bahwa dengan rusyd semuanya akan tercapai, kebahagiaan di dunia dan akhiratnya. Dan Allah memberikan banyak kebaikan (khairan adhima).
Allah dalam Al-Qur’an menasehati kita;
{ …. وَقُلۡ عَسَىٰۤ أَن یَهۡدِیَنِ رَبِّی لِأَقۡرَبَ مِنۡ هَـٰذَا رَشَدࣰا }
“dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.” Ibrah dalam Ayat ini, dengan rusyd, perjalanan dipersingkat dan dimudahkan, diringankan dari berbagai penderitaan, keberhasilan yang terus bergulir. Dan hal ini akan terjadi, jika Allah sebagai Walian Mursyida, Allah yang membimbing dan memberi petunjuk.
وعندما يهيئ المولى سبحانه وتعالى أسباب الرشد لنا، فإنه قد هيئ لنا أسباب الوصول للنجاح الدنيوي والفلاح الأخروي.
Ketika Allah menyediakan sebab-sebab rusyd (petunjuk, bimbingan) pada kita, maka Allah juga menyiapkan dan menyediakan sebab-sebab keberhasilan pada kita baik keberhasilan di dunia dan di akhirat.
فاللّهمّ هيئ لنا من أمرِنا رشداً
Catatan tambahan: Kata Al-Rusyd dalam beberapa mukjam bermakna; petunjuk dan istiqamah. Jalan lurus. Ketepatan dalam melakukan sesuatu. Kedewasaan. Bimbingan. Akal dan beberpa makna lainnya. Dan khalifah yang empat, dinamakan dengan khalifah al-rasyidin.
-Mudah-mudahan selanjutnya dapat mengkaji perbedaan Hidayah dan Rusyd