Fatwapedia.com – Tahukah anda tentang pertempuran Ghoznah. Ialah pertempuran pertama yang dimenangkan oleh kaum muslimin melawan pasukan Tartar. Itu terjadi sekitar 40 tahun sebelum kemenangan kaum muslimin yang dipimpin Saifuddin Quthuz di ‘Ain Jalut.
Tahun 617 H, Jengis Khan yang telah memporak-porandakan dunia Islam telah berhasil menyelesaikan proyek bumi hangus daerah Khurasan hanya dalam setahun. Jengis Khan lalu segera membidik target baru, yaitu pusat benteng Daulah Khawarizmi yang terletak diantara Uzbekistan dan Turkmenistan, dekat sungai Jihun.
Dengan pasukan besarnya, tidak perlu waktu lama bagi Jengis Khan untuk membobol benteng kota. Pasukannya melakukan penjarahan, pembantaian dan pengrusakan.
Puas membunuh para penduduk dan menjarah seisi kota, pasukan Tartar kemudian menghancurkan bendungan yang menahan air sungai Jihun, hingga akhirnya air bah menelan kota tersebut. Kaum muslimin yang sebelumnya selamat dari pembantaian dengan cara bersembunyi di lubang-lubang bawah tanah serta tempat-tempat yang tidak diketahui pasukan Tartar akhirnya terbunuh karena air bah. Kota itu pun terhapus dari muka bumi dan tempatnya sekarang berada di dasar sungai Jihun.
Setelah itu, Jengis Khan dan pasukannya bergerak meluluhlantakkan kekuasaan Dinasti Khawarizmi di daerah tengah dan utaranya. Jengis Khan berhasil mencapai Afghanistan Tengah dan terus ke Selatan. Saat itu, kawasan selatan kekuasaan Dinasti Khawarizmi -termasuk Afghanistan Tengah dan Selatan serta Pakistan- dipimpin oleh putra mahkota Dinasti Khawarizmi, Jalaluddin bin Muhammad bin Khawarizmi Syah.
Jalaluddin yang mengetahui kedatangan pasukan Tartar segera menyiapkan pasukan untuk menyambut kedatangan musuh yang telah menghancurkan kekuasaan mendiang ayahnya. Dengan kecakapan politiknya, Jalaluddin berhasil menghimpun 60.000 prajurit. Kemudian salah satu raja muslim Turki yang bernama Saifuddin Baghraq -ada yang mengatakan namanya ialah Saifuddin Gharraq- bergabung dengannya membawa 30.000 pasukan tambahan. Bergabung juga bersamanya Malik Khan, penguasa Herat yang kekuasaannya telah direbut bangsa Tartar.
Pertempuran pun pecah di pinggiran kota Ghoznah -yang merupakan ibukota kekuasaan Jalaluddin- pada tahun 618 H. Pertempuran besar antara pasukan koalisi muslimin Khawarizmi dan Turki pimpinan Jalaluddin, melawan pasukan Tartar yang dipimpin salah seorang anak Jengis Khan bernama Tolusi.
Selama tiga hari, roda pertempuran berputar dengan ganas. Pasukan muslimin dengan teguh dan gagah berani menyerang pasukan Tartar yang terkenal dengan kebengisannya, hingga akhirnya Allah mengaruniakan kemenangan kepada kaum muslimin.
Pasukan Tartar yang bengis, berhasil diperkenalkan dengan yang namanya kekalahan. Banyak dari mereka yang terbunuh, adapun yg selamat akhirnya melarikan diri ke daerah Talaqan -timur laut Afganistan-, tempat dimana Jengis Khan menunggu kabar kemenangan.
Setelah kemenangan di Ghoznah, dengan penuh percaya diri Jalaluddin segera mengirimkan surat tantangan kepada Jengis Khan untuk bertempur kembali. Jengis Khan sempat ragu membalas tantangan itu, dikarenakan baru pertama kali ada yang berhasil memukul mundur pasukannya. Jengis Khan segera mengumpulkan pasukannya dalam jumlah besar dibawah kepemimpinan putranya yang lain.
Di lain tempat, Jalaluddin mengangkat moral pasukannya dan bergerak untuk mengepung kota Kabul yang telah disepakati menjadi panggung selanjutnya. Pertempuran Kabul tidak kalah ganasnya dengan yang terjadi di Ghoznah. Namun pasukan koalisi muslim Khawarizmi dan Turki sekali lagi berhasil mengalahkan pasukan Tartar dan menyelamatkan puluhan ribu kaum muslimin yang menjadi tawanan di dalam kota.
Oleh: Abdurrahman Al Buthony
Referensi:
- Sejarah Bangsa Tartar, DR. Raghib As Sirjani
- Bangkit Dan Runtuhnya Bangsa Mongol, Prof. Dr. Ali Muhammad Ash Shalabi