Oleh: Halimi Zuhdy
“Masak sih, Allah akan mengampuni dosa-dosa yang akan datang?, Kalau dosa-dosa yang telah lalu itu wajar untuk diampuni, karena kita telah berbuat dosa kemudian Allah ampuni, tapi kalau belum dikerjakan, atau kita mengerjakan dosa-dosa besar apakah diampuni?” tanya seorang jama’ah pengajian.
Cuplikan pertanyaan di atas yang memicu tulisan sederhana ini ditulis. Sebenarnya pertanyaan di atas juga sederhana, tidak butuh dalil, tinggal dijawab, “kalau Allah berkehendak, maka tidak ada dosa-dosa yang tidak diampuni olehNya, semua dosa, baik besar dan kecil dapat diampuni oleh Allah”. Tetapi, bagaimana dengan redaksi hadis “wa ma ta’akhar” dosa-dosa yang akan datang?
Toyyib. Kita kaji dulu arti maghfirah (ampunan) secara etimologi. Maghfirah berasal dari kata ghafara (غفر) yang bermakna tabir, selubung (الستر), penutup, tutup (التغطية). Kata mighfar (المغفر) bermakna penutup kepala, seperti songkok, atau helm yang sering digunakan dalam peperangan. Kata ghiffarah bermakna baju besi, sedangkan ghaffarah, adalah sejenis jubah paderi.
Dari beberapa kata yang berhubungan dengan gha-fa- ra adalah bermakna tutup. Bagaimana dengan “maghfirah” dari Allah atau kata yang berakar dari ghafara?
Terdapat beberapa istilah yang sering kita dengar; istighfar (memohon maghfirah), maghfirah (ampunan, tutup), gaffar (Maha Pengampun), maghfur lah (semoga diampuni, orang mati, ghafur (Maha Pengampun), ghafir (pengampun), ghufran (ampunan), ghafirah, dan beberapa kata lainnya.
Kata Maghfirah adalah menutupi. Seperti doa “Allahummaf fir dzunubana”, Ya Allah tutupilah dosa-dosa kami, atau sering diterjemah dengan ampunilah dosa-dosa kami. Apa yang dimaksud dengan Allah menutupi dalam kata ini?
Ada beberapa arti dari makna menutupi, yaitu menutupi keburukan atau kejelekan seseorang. Karena tidak ada manusia yang tidak punya cela, kejelekan atau keburukan, maka seseorang yang dapat maghfirah, adalah mereka yang ditutupi keburukannya. Atau juga menutupi dosa-dosa yang telah dilakukan seseorang.
Betapa manusia dipenuhi keburukan, baik secara fisik atau dhahir. Kalau seandainya dibuka kulit yang menyelimuti tulang dan isi perut, maka akan tersingkap kotoran-kotoran fisik manusia. Belum lagi kotoran hati; iri, dengki, dan lainnya, yang seandainya dibuka, maka akan terlihat semua keburukannya. Belum lagi keburukan dari perilaku-perilaku manusia. Maghfirah min dzunub menutup dosa-dosa.
Dan selain makna menutupi, juga bermakna ampunan dari dosa-dosa yang telah diperbuat. Maka, kata Istighfar adalah permohonan seseorang akan ampunan Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Dan juga diartikan dengan permohonan ampun seorang hamba Allah setelah melihat keburukan dari kemaksiatan yang telah ia lakukan. Atau seseorang yang memohon ampun pada Allah setelah melakukan keburukan atau dosa-dosa.
التّعريفات التي يُعرَّف بها اصطلاحاً، وقد نصَّ عليها العلماء في عدّة مواضع، ومن تعريفات الاستغفار: هو طلب العبد المغفرة من الله تعالى بعد رؤية قُبح المعصية، والإعراض عنها،تعريف الاستغفار أيضاً بأنّه: طلب العفو من الله تعالى عمَّا اقترف العبدُ من ذنوبٍ وآثام.
Bagaimana dengan “Allah akan mengampuni dosa-dosa yang akan datang”? Sebagaimana pertanyaan dari salah satu jamaah di awal tulisan ini. Di antaranya adalah Allah memalingkan seseorang dari keburukan, sehingga tidak melakukan dosa. Atau Allah menutupi berbagai jalan-jalan keburukan, sehingga orang tersebut tidak melakukan dosa-dosa.
Maka, memperbanyak istighfar kepadaNya, akan dapat meringankan beban beran dalam kehidupan, karena setiap dosa terdapat konsekwensinya, demikian juga setiap kebaikan yang diperbuat juga akan mendapatkan konsekwensinya.
Mudah mudahan puasa di bulan Ramadhan ini dosa-dosa kita diampuni oleh Allah subhanahu wata’ala. Allahu’lam bishawab.