Rangkuman Doa dan Dzikir Haji atau Umroh Menurut Dalil yang Shohih

Rangkuman Doa dan Dzikir Haji atau Umroh Menurut Dalil yang Shohih


Fatwapedia.com – Dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh ada beberapa bacaan dan doa yang semestinya dihafalkan agar menambah kesempurnaannya. Dalam artikel ini akan dituliskan bacaan, doa atau dzikir haji umroh lengkap dengan teks arab, latin dan artinya. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk anda.

1. Niat Umroh

Jika anda hendak umroh, berikut ini bacaan niatnya:
اَللَّهُمَّ لَبَّيْكَ عُمْرَةً
Allahumma Labbaika Umroh
Artinya: “Ya Allah aku memenuhi panggilanMu untuk umroh”

2. Niat Haji

Jika anda hendak menunaikan ibadah haji, berikut ini cara niatnya:
اَللَّهُمَّ لَبَّيْكَ حَجًّا
Allahumma labbaika hajjan
Artinya: “Ya Allah aku memenuhi panggilanmu untuk berhaji”

3. Bacaan Talbiyah

Berikut ini bacaan dan teks talbiyah:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Labbaikallaahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, innal hamda wan-ni’mata laka wal mulk, laa syariika lak.
Artinya: “Aku memenuhi panggilanMu ya Allah, aku memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, aku memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya pujaan dan nikmat adalah milikMu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagiMu.” (HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 3/408, Muslim 2/841)

4. Doa saat masuk kota Mekah

Saat masuk kota Mekah pertama -tama yang mesti anda lakukan anda lakukan adalah membaca doa berikut ini:
اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ، وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنِ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ. أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَـٰذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا، وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا
Allaahumma robbas-samaawaatis-sab’i wa maa azhlalna, wa robbal arodhiinas-sab’i wa maa aqlalna, wa robbasy-syayaathiini wa maa adhlalna, wa robbar-riyaahi wa maa dzaroina. As-aluka khoiro haadzihil quryati wa khoiro ahlihaa, wa khoiro maa fiihaa, wa a’uudzu bika min syarrihaa wa syarri ahlihaa wa syarri maa fiihaa.
Artinya: “Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa yang di atasnya, Tuhan yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan yang menguasai angin dan apa yang diterbangkannya. Aku mohon kepadaMu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya.” (HR. Al-Hakim, menurut pendapatnya, hadits tersebut adalah sahih. Imam Adz-Dzahabi menyetujuinya 2/100, Ibnus Sunni, no. 524. Menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Takhrij Adzkar 5/154: “Hadits tersebut adalah hasan.” Bin Baz berkata: Hadits itu diriwayatkan pula oleh An-Nasai dengan sanad yang hasan. Lihat Tuhfatul Akhyar, hal. 37)

5. Doa Masuk Masjidil Haram

Selain doa masuk Makah anda juga mesti menghafal doa masuk Masjidil Haram, berikut doanya:
أَعُوْذُ بِاللَّهِ الْعَظِيْمِ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، (بِسْمِ اللَّهِ، وَالصَّلاَةُ) (وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ) اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ(
A’uudzu billaahil ‘azhiim, wa biwajhihil kariim, wa sulthoonihil qodiim, minasy-syaithoonir-rojiim, (bismillaah, wash-sholaaatu) (was-salaamu ‘alaa rosuulillaah) allaahummaftah lii abwaaba rohmatik.
Artinya: Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajah-Nya Yang Mulia dan kekuasaanNya yang abadi, dari setan yang terkutuk ([1]) Dengan nama Allah dan semoga shalawat ([2]) dan salam tercurahkan kepada Rasulullah ([3])Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmatMu untukku (HR. Muslim 1/494. Dalam Sunan Ibnu Majah, dari hadits Fathimah “Allaahummagh fir li dzunubi waftahli abwaba rahmatik”, Al-Albani menshahihkannya karena beberapa shahid. Lihat Shahih Ibnu Majah 1/128-129)

6. Doa ketika melihat ka’bah

Selain doa masuk kota mekah, ada juga doa saat pertama kali melihat Ka’bah atau Masjidil haram, berikut redaksi doanya:
Saíd bin al-Musayyib rahimahullah (seorang ulama tabiín) jika masuk ke masjidil haram dan melihat ka’bah maka beliau berkata
اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ
Allahumma antas salaam wa minkas salaam fahayyinaa rabbanaa bis salaam
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah As-Salaam (Yang suci/selamat dari segala aib dan kekurangan), dan dariMu-lah keselamatan, maka sambutlah kami wahai Rab kami dengan keselamatan” (Atsar riwayat Ibnu Abi Syaibah di al-Mushonnaf  7/102 dan al-Baihaqi di As-Sunan al-Kubro 5/73 dengan sanad yang shahih)

7. Membaca takbir Setiap Datang Ke Hajar Aswad

Diantara sunnah haji dan umroh adalah membaca takbir saat datang ke hajar aswad.
Nabi Shallallahu’alaihi wasallam melakukan tawaf di Baitullah, di atas unta, setiap datang ke Hajar Aswad (tiang Ka’bah yang terdapat Hajar Aswad), beliau memberi isyarat dengan sesuatu yang dipegangnya dan bertakbir. (HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 3/476, maksud “sesuatu” adalah tongkat. Lihat Al-Bukhari dengan Fathul Bari 3/472)

8. Doa Antara Bacaan Rukun Yamani Dan Hajar Aswad

Saat thawaf keliling Ka’bah, jamaah haji akan melewati rukun yamani dan hajar aswad, berikut ini doa yang dibacanya:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaaban-naar.
Artinya: Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari adzab neraka. (HR. Abu Dawud 2/179, Ahmad 3/411 dan Al-Baghawi dalam Syarh As-Sunnah 7/128. Al-Albani menyatakan, hadits tersebut hasan dalam Shahih Abi Dawud 1/354)

9. Doa Menuju Maqom Ibrahim

Setelah melewati hajar aswad, jamaah akan menuju maqam Ibrahim, saat berada disini disunnahkan membaca doa berikut ini:
وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى
Wattakhidzuu mim maqoomi ibraahiima musholla
Artinya: “Dan jadikanlah sebahagian maqom Ibrahim sebagai tempat shalat” (QS Al-Baqoroh : 125)

10. Berdoa sebelum minum air zam-zam

Saat minum air zam-zam tidak ada doa khusus yang bersumber dari Nabi, oleh sebab itu dipersilahkan berdoa dengan doa apa saja, hal ini sebagaimana Hadits Nabi shallallahu álaihi wasallam, beliau bersabda, “Air zamzam untuk niat meminumnya”
Akan tetapi diriwayatkan dari Ibnu Ábbas ketika minum zamzam ia berdoa
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ
Allahumma inni as aluka ílman naafián wa rizqon waasián wa syifaan min kulli daa in
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang lapang, dan kesembuhan dari segala penyakit” (HR Ad-Daruqhutni dalam sunannya no 2738, akan tetapi dinilai dhoíf oleh Al-Albani di al-Irwaa’ 4/333 karena pada sanadnya ada perawi yang bernama Al-Hakam yaitu Ibnu Abaan al-Ádani)

11. Doa Di Atas Bukit Shafa Dan Marwah

Berikutnya jama’ah haji dan umroh saat melakukan sa’i dianjurkan membaca doa-doa seperti dibawah ini.
Dahulu ketika Nabi Shallallahu’alaihi wasallam berada dekat dengan bukit Shafa, beliau membaca:
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَآئِرِ اللَّهِ. أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ
Innash-shofaa wal marwata min sya’aa-irillah. Abda-u bimaa bada-allaahu bih.
Artinya: Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah termasuk sy’iar agama Allah. Aku memulai sa’i dengan apa yang didahulukan oleh Allah.
Kemudian beliau mulai dengan naik ke bukit Shafa, hingga beliau melihat Ka’bah. Lalu menghadap kiblat, membaca kalimat tauhid, bertakbir 3x, lalu membaca:
لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ
Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir, laa ilaaha illallaahu wahdah, anjaza wa’dah, wa nashoro ‘abdah, wa hazamal ahzaaba wahdah.
Artinya: “Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, Tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, yang melaksanakan janjiNya, membela hambaNya (Muhammad) dan mengalahkan golongan musuh sendirian.”
Kemudian beliau berdoa. Beliau membacanya (dzikir di atas dan doa) sebanyak 3x. Di dalam hadits tersebut dikatakan, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam juga membaca di Marwah sebagaimana beliau membaca di Shafa. (HR. Muslim 2/888)

12. Doa Pada Hari Arafah

Diantara bacaan doa yang penting untuk dihafalkan oleh jamaah haji dan kaum muslimin adalah doa saat hari Arafah.
Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Doa yang terbaik (yang mustajab) adalah di hari Arafah, dan sebaik-baiknya apa yang aku dan para nabi baca, adalah:
لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir.
Artinya: “Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (HR. At-Tirmidzi dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/ 184. Al-Albani menyatakan, hadits tersebut adalah hasan. Lihat pula Al-Ahaditsush Shahihah lil-Albani 4/6)

13. Bacaan di Masy’aril Haram (Muzdalifah)

Saat berada di Muzdalifah jama’ah dianjurkan membaca beberapa dzikir. Disebutkan bahwa setelah sholat subuh Nabi Shallallahu’alaihi wasallam menghadap kiblat, berdoa, membaca takbir dan tahlil serta kalimat tauhid. Beliau terus berdoa hingga fajar menyingsing. Kemudian beliau berangkat (ke Mina) sebelum matahari terbit (HR. Muslim 2/891)

14. Bertakbir Setiap Melempar Jumrah

Terakhir bacaan dan doa haji umroh yang penting untuk diamalkan adalah mengucapkan takbir saat lempar jumroh.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bertakbir pada setiap melempar tiga Jumrah dengan batu kecil, kemudian beliau maju dan berdiri untuk berdoa dengan menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangannya setelah melempar Jumrah yang pertama dan kedua. Adapun untuk Jumrah Aqabah, beliau melempar dan bertakbir, dan beliau tidak berdiri di situ, tapi langsung pergi (tidak berdoa) (HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 3/583, 3/584 dan 3/581. Muslim juga meriwayatkannya)
Demikian artikel yang berisi kumpulan doa dan dzikir haji umroh. Semoga dapat diambil manfaatnya.
Footnote:
([1]) HR. Abu Dawud, lihat Shahih Al-Jami’ no.4591
([2]) HR. Ibnu As-Sunni no.88, dinyatakan Al-Albani “hasan”
([3]) HR. Abu Dawud, lihat Shahih Al-Jami’ 1/528

Leave a Comment