Fatwapedia.com – Dinasti Abbasiyyah merupakan tonggak awal kemajuan ilmu dalam sejarah Islam, berbeda dengan pendahulunya, Dinasti Umawiyyah yang kaya akan futuhat islamiyyah, masa Dinasti Abbasiyyah dikenal dengan masa keemasan keilmuan Islam.
Semangat penerjemahan ilmu peradaban lain dimulai dari zaman Khalifah Abu Ja.far Al-Mansyur, kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Harun Al-Rasyid, dan disaring di masa Al-Makmun. Kobaran cinta akan ilmu ini tergambarkan secara jelas dalam pesan Harun Al-Rasyid yang melarang tentaranya merusak kitab apapun yang ada di medan perang.
Di masa Harun Al-Rasyid inilah Baitul Hikmah didirikan, perpustakaan pertama yang dimiliki oleh kaum muslim. Tidak hanya menghimpun kitab-kitab bernuansa Islam beserta bahasa Arabnya, namun juga buku umum dengan berbagai macam bahasa peradaban lain yang telah membentuk keilmuan tertentu terlebih dahulu yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Pada pemerintahan Al-Makmun, Baitul Hikmah berada pada titik terpuncak kemajuan keilmuan, ia menjadi tempat pemeliharaan naskah kuno yang didapat dari Persia, Byzantium, Ethiopia hingga India. Di tempat yang menjadi sebuah institusi inilah Al-Makmun mempekerjakan Muhammad bin Musa Al-Khawarizmy, pakar Al-Jabar dan Astonomi, sebagai salah satu guru besar. Tidak hanya sampai disini, ia bahkan menyulap Baitul Hikmah sebagai akademi pertama yang lengkap dengan teropong bintang, perpustakaan dan lembaga penerjemahan.
Namun peritiwa kelam yang menimpa Daulah Abbasiyah secara khusus dan Kaum Muslimin pada umumnya itu menghempaskan segala kemajuan keilmuan dan kemegahan cakrawala Baitul Hikmah. Tentara Mongol yang dipimpin Hulagu Khan merangsek masuk ke dalam jantung kota Baghdad membantai secara sadis penduduk Baghdad, kemudian menyapu habis khazanah keilmuan kota itu, mulai dari Baitul Hikmah, kitab-kitab yang ada disana, hingga guru-guru serta para imam Daulah Abbasiyah. Hingga berbulan-bulan lamanya Baghdad menjadi daerah kosong.
Inilah sekelumit kisah kemajuan keilmuan Islam, yang tentunya masih ada segudang hakikat lainnya yang belum tampak akan penglihatan Kita. Semoga dengan ini kaum muslimin mulai menyadari akan kegemilangan ummat dan segera berlari menghidupkan Baitul Hikmah- Baitul Hikmah lain di berbagai penjuru dunia.