Fikroh.com – Pasukan penjajah pada Rabu petang (11/11) menculik warga Baitul Maqdis, Radwan Amr, yang merupakan Direktur Pusat Manuskrip dan Naskah di Masjid Al-Aqsha.
Keluarga Amr melaporkan bahwa tentara penjajah menyerbu rumah mereka di wilayah Al-Thawri, Baitul Maqdis, dan memporak-porandakannya dengan dalih penggeledahan.
Pasukan penjajah juga menyita komputer, ponsel, dan sejumlah dokumen dan buku dari rumahnya.
Radwan Amr adalah salah satu aktivis Baitul Maqdis yang mengungkap kejahatan penjajah di Baitul Maqdis, khususnya terhadap Masjid Al-Aqsha.
Ibunya, Zeina Amr, adalah seorang guru dan Murabitah Al-Aqsha. Dan ayahnya, Dr. Gamal Amr, adalah seorang akademisi dan ahli dalam bidang kota Baitul Maqdis.
Penangkapan Radwan Amr merupakan bagian dari serangan penjajah yang terus meningkat belakangan ini dengan menargetkan karyawan Masjid Al-Aqsha, terutama dari kalangan Murabithah dan Departemen Wakaf Islam.
Pada hari yang sama, pasukan penjajah juga menangkap mantan Menteri Urusan Pendudukan Baitul Maqdis, Ir. Khaled Abu Arafa, setelah dipanggil untuk interogasi oleh badan intelijen.
Beberapa hari yang lalu, otoritas penjajah mendeportasi Wakil Direktur Wakaf untuk Baitul Maqdis, Sheikh Najeh Bikirat, dari Masjid Al-Aqsha, Kota Tua dan sekitarnya selama 6 bulan.
Kantor Direktorat Pendidikan Hukum, Dakwah dan Bimbingan di dekat Bab Al-Silsila juga diserbu dan digeledah oleh penjajah.
Penjajah semakin gencar menangkapi, mendeportasi dan melecehkan para karyawan, aktifis dan Murabithah Al-Aqsha, dengan tujuan menghalangi mereka dari menjalankan tugas mereka; yaitu melindungi dan menjaga Masjid Al-Aqsha dari penjajah.
Warga Baitul Maqdis lainnya juga kerap mengalami perlakuan serupa, demi menjauhkan mereka dari Al-Aqsha dan memudahkan rencana pembangunan pemukiman ilegal Yahudi. (LB/asia-pacific community for palestine)