Fatwapedia.com – Sejarah mencatat bahwa senjata Pedang pertama muncul selama Zaman Perunggu. Pedang itu awalnya terbuat dari hasil penempaan tembaga dan ditemukan di situs Harappa di Pakistan. Pada Abad Pertengahan, pedang besi dan baja diproduksi secara massal dan digunakan dalam pertempuran. Tentara mulai dilatih dalam ilmu pedang dan siap untuk pertempuran. Itu adalah saat-saat sebelum artileri berkekuatan tinggi merajai pertempuran.
Selama masa itu dalam sejarah, semua jenderal kerajaan, raja, dan kaisar memiliki pedang pribadi. Senjata-senjata ini dibuat oleh pembuat pedang terhebat saat itu. Banyak manuskrip sejarah mendokumentasikan peristiwa-peristiwa seputar pedang legendaris. Salah satunya adalah Pedang Dzulfiqar.
Laa fatta Illa Ali, Wa La Saifa Illa Dzulfiqar
Pernah denger ungkapan Ini melalui beberapa website?
Pedang Dzulfiqar, yang Dari segi bahasa, nama Zulfikar ditengarai berasal dari kata fiqār yang artinya “pembedaan atau pembagian”. Secara istilah zulfikar diartikan sebagai pembeda antara benar dan salah. Maksudnya adalah pedang ini memiliki 2 ujung bilah yang di ibaratkan sebagai jalan hidup seorang umat dalam mencari eksistensi maupun hal syariat.
Dibandingkan dengan senjata kaum muslimin lainnya, tidak ada yang mengalahkan kepopuleran pedang Zulfikar. Terutama dari segi desain dan kemampuannya.
Namun, Sebenarnya hingga kini wujud rupa asli dari Pedang Zulfikar masih diperdebatkan. Namun dari sekian banyak hasil penafsiran yang ada, yang paling populer adalah model pedang yang melengkung dan berujung ganda, seperti gunting. Ia melengkung seperti Schimitar, tapi punya ujung terbelah. Jadi, bagian atas pedangnya memiliki percabangan.
Ya, Zulfiqar sendiri dikatakan oleh para sejarawan sebagai salah satu pedang legendaris di dunia. Tak hanya karena fisiknya yang luar biasa, tapi juga cerita sejarah dan juga soal rumor rumor yang menyelimutinya. Misalnya saja tentang keberadaan Zulfikar yang disembunyikan dan baru akan ditunjukkan jika sang Mahdi yang sesungguhnya sudah muncul.
Sejarah Pedang Zulfikar
Tidak ada yang tahu secara pasti asal usul Pedang Zulfikar. Melansir dari Parhlo, ada yang mengatakan bahwa ketika Perang Badar, Nabi Muhammad SAW mematahkan dahan pohon dan dengan mukjizat Allah, dahan tersebut berubah menjadi Zulfikar. Namun ada 2 teori yang populer yaitu:
Teori pertama, mengatakan jika pedang ini dibuat oleh seorang pandai besi asal Arab. Hanya itu saja, tak diketahui apakah Nabi yang memang memesan atau kah si pandai besi itu yang memberikannya secara cuma-cuma kepada Nabi. Jika teori pertama seperti itu, yang kedua justru lain.
Teori kedua, mengatakan jika pedang Zulfikar ini merupakan hasil rampasan perang. Mana yang benar tidak diketahui, tapi yang jelas Nabi Muhammad benar-benar memuji pedang ini karena kualitasnya yang luar biasa.
Ada juga yang beranggapan pedang tersebut dikirim oleh Allah melalui Jibril ketika Rasulullah berdoa saat pertempuran Khandaq.
Kepemilikan Pedang Zulfikar
Dalam sejarahnya diwariskan oleh Rasulullah kepada Ali bin Abi Thalib saat Perang Uhud.
Sebagai salah satu Senjata Legendaris Rasulullah, ketika Mengenal Pedang Zulfikar, dia adalah salah satu dari sembilan pedang legendaris yang dimiliki Rasulullah SAW.
Awalnya, Nabi Muhammad diceritakan dalam sejarah memiliki banyak pedang. Jumlahnya sendiri sekitar 9 dan masing-masing memiliki nama serta sejarahnya sendiri-sendiri, entah asal atau kapan dipakainya oleh Nabi. Nah, dari semua pedang yang beliau punya, boleh dibilang yang paling punya nama adalah Zulfikar. Pedang satu ini unik luar biasa dan selalu dianggap sebagai senjata paling mematikan di masanya.
Hingga pada saat meletus nya Perang Jabal Uhud, kepemilikan Pedang Zulfikar akhirnya berpindah tangan Dalam sejarahnya, Pedang Zulfikar kemudian diwariskan dari tangan Rasulullah kepada Ali bin Abi Thalib saat Perang Uhud. Berkat pedang tersebut, kondisi kaum Muslimin yang sedang terdesak akhirnya bisa teratasi.
Kisahnya sendiri diawali ketika Nabi Muhammad melihat pedang Ali yang rusak dalam sebuah peperangan. Kemudian dengan serta merta, Nabi pun memberikan Zulfikar kepada sang menantu ini dan mulai saat itu si pedang legendaris berganti pemilik. Berada di tangan Ali Bin Abi Thalib, Zulfikar makin tak tertandingi. Ya, hal tersebut tak lain karena Ali Bin Abi Thalib juga merupakan salah satu kesatria paling mengesankan dalam sejarah Islam selain Khalid Bin Walid.
Sejak saat itu Pedang Zulfikar selalu identik dengan Sayyidina Ali. Pedang ini selalu menemani Ali dalam setiap pertempuran. Bahkan Ali dan Pedang Zulfikar dipercaya kerap menjadi kunci kemenangan kaum Muslimin atas musuh-musuh Islam.
Oleh sebab itu, pada desain Pedang Zulfikar yang banyak digunakan saat ini terdapat ukiran yang berbunyi sebagai berikut:
لا فتى الا علي، و لا سيف الاذو الفقار
Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan putra dari paman Nabi Muhammad, Abu Thalib. Sayyidina Ali sekaligus merupakan menantu Rasulullah SAW karena menikah dengan Fatimah Az-Zahra. Sayyidina Ali kemudian dibaiat sebagai khulafaur rasyidin setelah Utsman bin Affan.
Sejarawan mencatat pedang ini selalu menemani Ali dalam setiap pertempuran. Namun, setelah Ali wafat, kisah ten tang pedang ini tidak lagi terdengar. Dalam catatan para sejarawan, pedang Zulfikar terakhir kali muncul ke hadapan publik saat terjadi pembantaian keluarga Rasulullah SAW di Karbala.
Ketika itu, sekitar 3.000 pasukan yang dipimpin oleh Umar bin Sa’ad bin Abi Waqash mengepung Husein bin Ali be serta hampir seluruh zuriat Rasulullah SAW. Umar bin Sa’ad ditugaskan oleh orang kepercayaan Yazid bin Muawiyah bernama Ubaidillah bin Ziad yang ketika itu menjabat sebagai gubernur Kufah. Tugasnya hanya dua, mengambil bai’at dari Husein bin Ali untuk Yazid bin Muawiyah, atau membunuhnya.
Soal keberadaan Zulfikar sendiri, tentu ini masih jadi hal yang misterius pula. Menurut cerita, pedang ini dulu ditenggelamkan ke sungai oleh Ali Bin Abi Thalib karena satu dan lain hal. Sehingga keberadaannya pun tak terendus sampai hari ini. Tapi, ada juga yang mengatakan jika Zulfikar sudah ditemukan dan saat ini masih disimpan rapat-rapat. Ia baru akan ditunjukkan jika sang Mahdi sudah benar-benar muncul.
Adapun masyarakat di Panjalu, Ciamis senantiasa mengadakan ritual pembersihan pedang Zulfikar setiap tahun. Mereka percaya bahwa pedang yang mereka simpan adalah Pedang Zulfikar milik Sayidina Ali yang diwariskan pada Kian Santang, Putra Prabu Siliwangi. Dalam Legenda Sunda, memang disebutkan bahwa Kian Santang bertemu dengan Sayidina Ali secara goib dan menjadi muridnya, karena itulah Kian Santang memperoleh ilmu kadigdayaan termasuk Pedang Zulfikar sehingga mampu mengimbangi kedua kakaknya, Walangsungsang dan Surawisesa.
Kisah mengenai pedang ini tidak berhenti di situ saja. Pedang Zulfikar juga identik dengan sosok Imam Al-Mahdi, sang juru selamat. Banyak beredar cerita saat menjelang hari akhir, Imam Mahdi akan muncul. Ia dipercaya untuk menjadi pemegang pedang Zulfikar untuk terakhir kalinya. Namun, hingga kini keberadaan pedang tersebut masih misterius. Tidak ada yang tahu pasti siapa pemegang pedang hebat itu hingga saat ini.
Sumber: Jane Hathaway. The Forgotten Icon: The Sword Zulfikar in Its Ottoman Incarnation.