16. Panggilan khusus pada istri
Di antara keelokan budi pekerti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan keharmonisan rumah tangga beliau ialah memanggil istri-istrinya dengan panggilan kesayangan. Dan beliau sering mengabarkan kepada istri-istrinya berita yang menggembirakan bahkan membuat jiwa serasa melayang-layang.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga memanggil Aisyah dengan Humairah artinya yang kemerah-merahan pipinya. Terkadang beliau juga suka memanggil sebutan “aisy/aisyi”, dalam culture arab pemenggalan huruf terakhir menunjukan panggilan manja/tanda sayang. Mungkin serupa dengan kata ‘sayang’ yang terkadang diucapkan ‘Ayang’.
Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan, “Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadanya, ‘Wahai ‘Aisy (panggilan kesayangan ‘Aisyah), Malaikat Jibril ‘alaihissalam tadi menyampaikan salam buatmu.” (Muttafaq ‘alaih)
17. Memberi sesuatu yang menyenangkan istri
Dari Said bin Yazid, bahwa ada seorang wanita datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian Nabi bertanya kepada ‘Aisyah : “Wahai ‘Aisyah, apakah engkau kenal dia?” ‘Aisyah menjawab: “Tidak, wahai Nabi Allah.” Lalu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dia itu Qaynah dari Bani Fulan, apakah kamu mau ia bernyanyi untukmu?”, maka kemudian bernyanyilah qaynah itu untuk ‘Aisyah. (HR. An Nasa’i)
18. Memperhatikan perasaan istri
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya ketika seorang suami memandang istrinya dan begitu pula dengan istrinya, maka Allah memandang mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya merengkuh telapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suami istri itu dari sela jemarinya.” (HR Maisarah dari Abu Sa’id Alkhudzri)
19. Segera menemui istri jika tergoda.
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wanita, kalau menghadap, ia menghadap dalam rupa (godaan) setan. Bila seseorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik, hendaklah ia datangi istrinya, karena pada diri istrinya ada hal yang sama dengan yang ada pada wanita itu.” (HR Tirmidzi)
21. Membantu pekerjaan rumah tangga
Umul Mukminin Aisyah pernah ditanya : “Apa yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di rumahnya?” Aisyah menjawab: “Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya.” (HR Bukhari)
23. Mendinginkan kemarahan istri dengan mesra
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasa memijit hidung Aisyah jika ia marah dan beliau berkata, “Wahai ‘Aisy, bacalah do’a: ‘Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan.” (HR. Ibnu Sunni)
25. Mandi romantis bersama pasangan
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,“Aku biasa mandi berdua bersama n dari satu bejana.” (HR. Al-Bukhari)
26. Disisir istri
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Saya biasa menyisir rambut Rasulullah n.” (HR Ahmad)
27. Makan dan minum bergantian pada tempat yang sama
Dari ‘Aisyah, dia berkata, “Saya biasa minum dari muk yang sama ketika haidh, lalu Nabi mengambil muk tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau minum, kemudian saya mengambil muk, lalusaya menghirup isinya, kemudian beliau mengambilnya dari saya, lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau pun menghirupnya.” (HR ‘Abdurrazaq)
Sedangkan dalam riwayat yang lain, Aisyah berkata, “Suatu ketika aku minum, dan aku sedang haidh, lantas aku memberikan gelasku kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan beliau meminumnya dari mulut gelas tempat aku minum. Dalam kesempatan lain aku memakan sepotong daging, lantas beliau mengambil potongan daging itu dan memakannya tepat di tempat aku memakannya.” (HR. Muslim)
28. Membelai istri
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak melewatkan kesempatan sedikit pun kecuali beliau manfaatkan untuk membahagiakan dan menyenangkan hati istri melalui hal-hal yang dibolehkan.
Aisyah mengatakan “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan membelai kami meskipun tidak mencampuri kami.” (HR Ahmad)
Demikian sekelumit gambaran romantisme junjungan kita dalam rumah tangganya. Semoga risalah yang singkat ini mampu memberikan suasana baru dalam kehidupan rumah tangga kita. Amin.
“Dan bergaullah dengan mereka (para istri) secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai sesuatu dari mereka maka bersabarlah, karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (An-Nisa: 19). Wallahu a’lam bish shawab.