Fatwapedia.com – Surat An Naba merupakan salah satu dari surat Makiyah terdiri dari 40 ayat pendek-pendek. Secara singkat surat An Naba menjelaskan tentang pengingkaran orang-orang musyrikin terhadap adanya hari kebangkitan dan ancaman Allah terhadap sikap mereka itu; Selain itu dalam surat ini Allah menegaskan akan kekuasaan-kekuasaanNya yang nampak dalam alam semesta sekaligus sebagai bukti adanya hari kebangkitan; Selain daripada itu surat ini juga menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kebangkitan;
Berikut ini tafsir dan penjelasan dari makna yang terkandung dalam surat An Naba ayat: 8
وَخَلَقْنَٰكُمْ أَزْوَٰجًا
Tulisan latin: wa khalaqnākum azwājā
Terjemah bahasa Indonesia: “dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan”
Tafsir dan kandungannya:
Ayat ini merupakan nikmat dari Allah Subhanallahu wata’ala, Allah menjadikan setiap makhluk berpasang-pasangan. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam ayat yang lain
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Terjemah: “dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan” (QS Adz-Dzariyat : 49)
Para ulama mengatakan tentang faidah Allah Subhanallahu wata’ala menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan.
Yang pertama, Allah Subhanallahu wata’ala ingin menjelaskan bahwa Dia Maha Esa tidak butuh dengan pasangan.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
“Dialah Allah yang Maha Esa” (QS Al-Ikhlas : 1)
بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنَّى يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (101)
“Dia (Allah) Pencipta langit dan bumi. Bagaimana (mungkin) Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu” (QS Al-An’aam : 101)
وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا (3)
“Dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak” (QS Al-Jinn : 3)
Allah Subhanallahu wata’ala tidak butuh dengan sesuatu pun, Allah Subhanallahu wata’ala tidak butuh kepada anak dan juga tidak butuh kepada pasangan. Semua makhluk yang Allah ciptakan adalah berpasang-pasangan. Contohnya manusia, ada Adam dan Hawa, ayah dan ibunda kita, kemudian setiap manusia pun demikian ada laki-laki dan ada pula perempuan, hewan-hewan pun demikian ada jantan dan ada betina, bahkan dalam hal listrik pun ada positif dan ada negatif. Hampir semua perkara ada pasangannya, menunjukkan bahwasanya Maha Esa lah yang menciptakan pasangan-pasangan tersebut. Ini adalah nikmat luar biasa yang Allah Subhanallahu wata’ala berikan. Bagaimana Allah Subhanallahu wata’ala menjadikan lelaki dan wanita berpasangan yang saling membutuhkan diantara mereka yang tidak mungkin seorang lelaki bisa tenteram dan merasa nyaman kecuali ada wanita/istri yang mendampinginya. Bahkan Allah Subhanallahu wata’ala menjadikan pasangan tersebut sebagai tanda-tanda kebesaran Allah Subhanallahu wata’ala, tanda-tanda bahwa Allah adalah Sang Pencipta, sebagaimana dalam firman-Nya :
وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS Ar-Ruum : 21)
Fungsinya adalah لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا yaitu agar kalian merasa tenang bersama istri-istri kalian tersebut. Mustahil seorang lelaki normal bisa hidup dengan tenang tanpa ada pasangan di dalam hidupnya. Diantara nikmat dari Allah Subhanallahu wata’ala ialah Dia menumbuhkan kebutuhan seorang lelaki dengan pasangannya tersebut. Allah Subhanallahu wata’ala pula lah yang menumbuhkan rasa kasih sayang diantara pasangan tersebut.
Demikian juga dengan menciptakan segala sesuatu secara berpasangan, menunjukkan akan kekuasaan Allah karena bisa menciptakan dua hal yang saling berlawanan dan kontradiktif. Allah menciptakan surga, namun Allah juga menciptakan lawannya yaitu neraka. Allah menciptakan malaikat Jibril, namun Allah juga menciptakan Iblis. Allah menciptakan Fir’aun, namun Allah juga menciptakan Musa ‘alaihis salam.
Tafsir Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin :
وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا
Maksudnya: Berkelompok antara laki-laki dan perempuan, kecil dan besar, hitam dan merah, sengsara dan bahagia, dan segala macam kelompok atau bentuk manusia pada hal lainnya. Allah ciptakan mereka berpasang-pasangan sesuai dengan kehendak dan ketentuan kebijaksanaan-Nya agar manusia dapat mengambil pelajaran dari kuasa Allah Ta’ala, dan mengakui bahwa Dia Maha Kuasa untuk menjadikan manusia yang diciptakan dari satu materi (tanah) atau dari satu ayah sehingga menjadi bermacam-macam keolmpok yang berbeda-beda.
Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naba Ayat: 8
Dan bukankah kami telah menciptakan kamu, wahai manusia, berpasang-pasangan; lelaki dan perempuan agar kamu beranak pinak untuk terus mendiami bumi dan memakmurkannya’9. Dan bukankah kami telah pula menjadikan tidurmu untuk istirahat dari kepenatan bekerja di siang hari sehingga kamu bisa kembali bekerja esok hari dengan tenaga baru’ tidur laksana kematian sesaat. Bangun tidur merupakan permisalan kecil hari kebangkitan. Mengapa orang musyrik masih saja mengingkari hari kebangkitan’