Fatwapedia.com – Ibn al-Jazari (Ibn al-Jazariy) adalah seorang ulama Islam terkenal dari Andalusia yang hidup pada abad ke-14 dan ke-15. Ia dikenal khususnya karena karyanya dalam ilmu tajwid dan musik Arab, terutama kitabnya yang berjudul “Kitab al-Tajwid” yang membahas tentang cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Karyanya tersebut masih dihormati dan dipelajari dalam tradisi tajwid hingga saat ini. Berikut ini biografi Ibnul Jazariy yang diambil dari Kitab Syaikhul Qurra Al-Imam Ibnul Jazariy (751-833 H) yang ditulis oleh Dr. Muhammad Muthi’ Al-Hafizh
Nama & Kehidupan Ibnul Jazariy
Nama beliau adalah Syamsuddin Abul Khair Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin ‘Ali bin Yusuf Ad-Dimasyqi, yang terkenal dengan nama Ibnul Jazariy, nisbah kepada pulau kecil (jazirah) di perbatasan Suriah dan Turki, Jazirah Ibnu ‘Umar.
Ibnul Jazariy dilahirkan pada Sabtu malam, setelah shalat tarawih, tanggal 25 Ramadhan 751 H di Damaskus, Syam (sekarang Suriah). Ayahnya adalah seorang pedagang, selama 40 tahun pernikahannya belum dikaruniai anak. Pada saat berhaji ia berdoa kepada Allaah sambil meminum air zamzam agar mendapat anak yang berilmu.
Maka dari itu, sejak kecil Ibnul Jazariy sudah “dititipkan” oleh ayahnya kepada para ‘ulama besar untuk mempelajari Al-Quran, menghafalkannya dan mendengarkan hadits. Di antaranya kepada Syaikh Ibnul Bukhari dan para ulama besar lainnya. Ibnul Jazariy telah selesai menghafalkan Al-Quran pada tahun 764 H dan telah menjadi imam setahun kemudian, pada saat usianya 14 tahun.
Beliau kemudian mengumpulkan hafalan Al-Quran dari berbagai riwayat melalui para qari besar di Damaskus, seperti: Abu Muhammad Abdul Wahhab bin As-Salaar dan Ahmad Ath-Thahaan, dan Ahmad bin Rajab pada kurun waktu 766-767 H. Ia juga membaca Qiraah Sab’ah secara jamak kepada Ibrahim Al-Hamawi dan Abul Ma’aali bin Al-Labaan pada tahun 768 H. Lalu melakukan rihlah ke Hijaz pada tahun yang sama untuk membaca kepada Khathib dan Imam Madinah, Muhammad bin Abdullaah Al-Khathiib. Kemudian ia bersafar ke Mesir pada 769 H dan bertalaqqi kepada para Ulama besar di sana. Di antaranya Muhammad bin Ash-Shaigh, Abdurrahman bin Al-Baghdadi, dan Abu Bakr bin Al-Jundi. Beliau mendapatkan ijazah pada tahun ini dari Abu Bakr bin Al-Jundi.
Pada rihlah keduanya ke Mesir tahun 771 H, Ibnul Jazariy kembali membaca untuk menjamak riwayat-riwayat Al-Quran pada Ibnu Shaigh dan Ibnul Baghdadi. Juga untuk bertalaqqi hadits kepada Ali bin Baqi, muridnya Ad-Dimyati dan para ahli hadits di sana, serta memperdalam fiqih madzhab Syafi’i dengan bertalaqqi kepada Abdurrahim Al-Asnawi dan selainnya.
Kembali dari Mesir Ibnul Jazariy membaca Qiraah Sab’ah dengan menjamak pada Al-Qadhi Ahmad Al-Kufri di Damaskus. Pada saat itu Ibnul Jazari telah menjadi seorang ulama besar di Damaskus. Salah seorang gurunya, yang juga merupakan ulama besar umat Islam, Al-Hafizh Ibnu Katsir pada tahun 774 H memberikan ijazah ifta (untuk berfatwa) sebagai bentuk tazkiyah (pengakuan) terhadap keilmuan Ibnul Jazariy.
Pada tahun-tahun berikutnya, Ibnul Jazariy tetap melaksanakan safar ke negeri-negeri kaum muslimin. Bedanya, dahulu ia bersafar dengan status sebagai seorang pelajar, maka kemudian ia bersafar dengan status sebagai pengajar dan ulama besar. Ibnul Jazariy juga menjadi pengajar tetap di kubah Masjid Al-Umawi dan majlis-majlis lain, terutama setelah wafat guru-gurunya, maka Ibnul Jazari menjadi penggantinya.
Pada tahun 788 H, ia kembali bersafar ke Mesir sebagai seorang guru dan ulama. Pada tahun 805 ia pergi ke Samarkand dan pada tahun 807 H ia pergi ke Khurasan, dan menetap di Asfahan selama satu tahun hingga kemudian pergi ke Syiraz di akhir 808 H.
Pada tahun 821 H, Ibnul Jazariy pergi ke Irak untuk mengajar. Maka ia pun menetap di Bashrah. Setahun kemudian ia pergi ke Unaizah, dekat Kota Madinah. Ia juga melakukan perjalanan ke Makkah dan Yaman, hingga akhirnya pada tahun 829 H memutuskan untuk pergi ke Syiraz. Ibnul Jazariy tinggal di sana hingga menghadap keharibaan Rabbnya pada hari Jumat, 5 Rabiul Awwal 833 H.
Guru-Gurunya
Guru-guru yang membimbing Ibnul Jazariy sangat banyak jumlahnya, berikut kami sebutkan sebagiannya saja (diurutkan sesuai alfabet).
- Abdul Wahab bin Yusuf bin Ibrahim bin As-Salar (w. 782),
- Abdul Wahhab bin ‘Ali bin Abdul Kaafi As-Subki Asy-Syafii (w. 771 H),
- Abdurrahim bin Al-Hasan bin ‘Ali Al-Asnawi Al-Mishri (w. 772 H),
- Abdurrahman bin Ahmad bin ‘Ali bin Al-Mubarak, Syaikhul Qurra di Mesir (w. 781 H),
- Ahmad bin Al-Hasan bin Muhammad bin Muhammad Al-Mishri (w. 804 H),
- Ahmad bin Al-Husain bin Sulaiman Al-Hanafi (w. 776 H),
- Dhiauddin bin Sa’dullah bin Muhammad Al-Quzwaini (w. 780 H),
- Ibrahim bin Abdullaah Al-Hamawi Al-Muaddib (w. 771 H), yang merupakan guru tajwid dan qiraah sab’ah.
- Isma’il bin ‘Umar bin Katsiir (Al-Hafizh Ibnu Katsiir), penulis Tafsir Al-Quran Al-Azhim (w. 774 H),
- Muhammad bin Abdullaah bin Ahmad Al-Maqdisi Al-Hanbali, Ibnul Muhibb Ash-Shamit (w. 789 H),
- Muhammad bin Abdurrahman bin ‘Ali bin Ash-Shaigh Al-Hanafi Al-Mishri (w. 771 H),
- Muhammad bin Ahmad bin ‘Ali bin Al-Hasan, Abul Ma’aali bin Al-Labaan Ad-Dimasyqi (w. 776 H), Syaikhul Iqra,
- Muhammad bin Muhammad bin Ibrahim bin Qudamah Al-Maqdisi Al-Hanbali (w. 780 H), musnid dunia di zamannya,
- Muhammad bin Musa bin Sulaiman bin Muhammad Al-Anshari (w. 770 H),
- Muhammad bin Shalih bin Isma’il Al-Muqri (w. 785 H), Syaikhul Iqra kota Madinah,
- Umar bin Ruslaan bin Nashir Al-Balqiini (805 H), dll.
Murid-Muridnya
Sebagai ulama yang mumpuni dalam bidang Qur’an, Ibnul Jazariy memiliki banyak murid. Di antara murid-muridnya yang terkenal adalah:
- Abu Bakr Muhammad bin Mishbah Al-Hamawi (w. 798 H),
- Ahmad bin Al-Asad Al-Amyuthi,
- Ahmad bin Husain As-Siiwasi,
- Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-‘Abdali,
- Ali bin Husain bin Ali bin Abdullaah (w. 790),
- Ibrahim bin ‘Umar bin Hasan Al-Baqi (w. 885),
- Muhammad bin Muhammad bin Maimun Al-Balwi Al-Andalusi (w. 790 H),
- Thahir bin Aziz Al-Ashfahani,
- Quraisy Al-Bashiir Al-‘Utsmaani,
- Putra-putrinya, di antara yang paling terkenal adalah Abu Bakr Ahmad bin Muhammad (Ibnun Nazhim), penulis Syarh Muqaddimah Jazariyyah dan Syarh Thayyibah.
Kitab-Kitabnya
Keilmuan dan pemikiran Ibnul Jazariy juga dituangkan dalam bentuk kitab sebagai karya ilmiah yang sangat bermanfaat bagi umat.
- Ad-Durratul Madhiyah,
- Al-Bayaan Fii Khath Utsman,
- Al-Bidayah fii Ulumir Riwayah,
- Al-Muqaddimah Fiimaa ‘Alaa Qariil Qur`aani An Ya’lamah,
- An-Nasyr fil Qiraatil ‘Asyr,
- At-Tamhid fii Ilmit Tajwid,
- Az-Zahrul Fa`ih,
- Dzatusy Syifaa fii Siiratil Mushthafa wa Man Ba’da min Khulafa,
- Jaami’ul Asaanid fil Qiraat,
- Mukhtaarun Nashiihah bil Adillatish Shahiihah,
- Mukhtashar Tarikh Islami lidz Dzahabi,
- Muqaddimah ‘Uluumil Hadiits,
- Syarh Minhaajil Ushuul,
- Thayyibatun Nasyr fil Qiraatil ‘Asyr,
- Ushuulul Qiraat.
Demikian biografi Ibnul Jazariy seorang ulama terkemuka dalam bidang tajwid dan kequranan. Semoga kita dapat mengambil faidah dari ilmu beliau.
Referensi: Abu Ezra Al Fadhli